Follow Us

Orang Obesitas Berisiko Alami Gejala Parah Covid-19, Ini Alasannya

Kontributor 01 - Rabu, 30 September 2020 | 17:00
Ilustrasi pasien Covid-19
tribunnews

Ilustrasi pasien Covid-19

Ilustrasi pasien Covid-19
tribunnews

Ilustrasi pasien Covid-19

5. Kerusakan sistem paru

Obesitas diketahui memengaruhi mekanisme dinding dada dan diafragma, serta membuat pasien lebih rentan terhadap gangguan paru-paru lain, seperti sleep apnea, asma, dan sindrom hipoventilasi obesitas.

Semua masalah ini bisa menjadi lebih rumit karena masalah paru-paru yang diketahui yang datang dengan infeksi Covid-19.

Melindungi pasien obesitas Melihat potensi-potensi risiko tersebut, Dr. Aminian mengingatkan pentingnya orang dengan obesitas mengambil tindakan pencegahan agar tidak terinfeksi Covid-19.

"Karena pasien obesitas sangat rentan terhadap infeksi Covid-19, sangat penting bagi mereka untuk mengikuti pedoman kesehatan masyarakat dengan ketat, seperti memakai masker dan menjaga jarak," ungkapnya.

Bahkan ketika vaksin sudah ditemukan dan dikembangkan, pasien dengan obesitas masih memiliki potensi risiko tersebut.

"Dari pengalaman sebelumnya, pasien dengan obesitas tidak selalu menunjukkan respons imunologis yang memadai bahkan setelah divaksinasi, ini tantangan yang mungkin terjadi dengan adanya vaksin Covid-19," tambah Dr. Aminian.

Menurunkan berat badan menurutnya tetap harus menjadi tujuan mutlak, sekalipun para dokter juga tidak tahu di mana titik batas tertentu yang dikatakan dapat menurunkan risiko Covid-19.

Namun pada umumnya, orang dengan obesitas yang kehilangan setidaknya 5-10 persen berat badannya melihat risiko penyakit kardiovaskularnya menurun.

"Kami tahu bahwa pasien lebih sehat setelah kehilangan sebagian dari kelebihan berat badan mereka," kata Dr. Aminian. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Orang Obesitas Berisiko Alami Gejala Parah Covid-19

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest