Follow Us

Tren Perkantoran di Jakarta, Flexible Office dan Coworking Space

Kontributor 01 - Kamis, 01 Oktober 2020 | 16:00
Ilustrasi Co-working Space bertema aquamarine.
dezeen

Ilustrasi Co-working Space bertema aquamarine.

"Kebutuhan flexible office dan coworking space meningkat. Para operator dan pengembang ruang kerja bersama ini akan melakukan penyesuaian terhadap tren baru," kata Anton.

Penyesuaian ini dilakukan agar ruang-ruang yang ditawarkan lebih nyaman, aman, dan higienis sesuai dengan kebutuhan akan kesehatan selama ataupun pasca Pandemi Covid-19.

Dalam catatan Savills Indonesia, hingga Semester I-2020, terdapat 200 operator coworking space.

Sebanyak 90 persen atau 180 di antaranya berada di Jakarta.

Berdasarkan lokasi, sebagian besar atau 64 persen ruang kerja bersama berada di area Central Business District (CBD).

Sementara di area non-CBD, Jakarta Selatan memiliki pasokan ruang kerja dengan porsi terbesar yakni 18 persen dan diikuti oleh Jakarta Pusat sebanyak 7 persen.

Kemudian Jakarta Utara dengan persentase sebanyak 6 persen serta Jakarta Barat sebanyak 5 persen.

Pasokan di Jakarta Timur paling sedikit dibandingkan dengan lokasi lain.

Selama semester I-2020, pasar coworking space Jakarta hanya mengalami sedikit penambahan ruang baru, yakni sebanyak 15.000 meter persegi.

Beberapa operator yang melakukan ekspansi pada tahun ini adalah CoHive, Connext, GoWork, Kedasi, Ko+labora, UnionSpace, dan Wellspaces.com.

Capaian tersebut, lebih sedikit dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pada saat itu, penambahan ruang kerja bersama tercatat seluas 40.000 meter persegi.

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest