IDEAonline –Ada sekian banyak elemen arsitektur di rumah yang kita piker elemen itu lumrah saja. Taken for granted, istilah bahasa Inggrisnya.
Tak pernah lagi kita pikirkan karena sudah biasa begitu, tak ada pemikiran lebih dalam untuk memikirkan kenapa itu ada, bagaimana jendela itu bisa menjadi seperti itu, kira-kira bagaimana kemungkinan perkembangannya lebih lanjut.
Baca Juga: Siap-siap Punya Sofa Glowing Layaknya Baru dengan Bantuan Bumbu Dapur Ini!
Romo Mangun, seorang arsitek handal yang juga pastor, pernah berucap: “Arsitek sekarang ini maunya disebut modern.
Padahal pencapaiannya begitu-begitu saja. Tak ada ‘penemuan baru’ dalam hal-hal sederhana, mendasar, dan esensial.
Pintu dan jendela, dari dulu sampai sekarang, ya, begitu-begitu saja… !” Sebuah tamparan yang ia tujukan kepada para arsitek muda yang berpameran saat itu.
Mungkin Anda bukan arsitek, itu tak membatasi Anda dalam berpikir hal-hal mendasar dan esensial dalam arsitektur.
Siapa pun bisa. Seorang arsitek kenamaan Amerika, Louis I. Kahn, pernah berpikir mendalam mengenai jendela.
Ia pernah berpikir, ketika ia mendesain bangunan konsulat Amerika di Afrika, bahwa ternyata di negara yang sarat sinar matahari itu sangat tidak nyaman bila kita memandang ke luar.
Silau. Sementara dinding di sekitar jendela akan menjadi gelap.