IDEAOnline-Di dunia arsitektur, peran atap dalam membentuk karakter sebuah bangunan sangatlah besar.
Di sini, tak hanya dari bentuknya, tetapi material yang digunakannya pun sangat dominan menciptakan karakter itu.
Bentuk atap dibuat mengikuti fungsinya.
Sebuah bangunan mencirikan keadaan dan kondisi suatu tempat.
Apalagi untuk daerah-daerah yang memiliki karakter tersendiri.
Masyarakat tradisional tak bisa dilepaskan dari bentuk atap miring, apapun jenis material rangka dan penutup atapnya.
Bentuk atap miring dinilai sesuai dengan kondisi cuaca atau iklim.
Bentuk miring dianggap cocok untuk menyalurkan air hujan agar cepat turun.
Baca Juga: Manfaat Atap Tingkat dan Menara Angin pada Rumah Tradisional Indonesia
Namun, kemajuan teknologi dan perkembangan arsitektur saat ini memunculkan material dan desain.
inovatif yang dapat mengakomodasi segala keterbatasan yang ada (iklim/cuaca, sempit/luasnya lahan, dan tuntutan efisiensi dalam penempatan suatu elemen bangunan).
Artinya, akan selalu ditemukan solusi.
Bahkan, sebaliknya bentuk-bentuk baru itupun dapat menjadi solusi atas kebutuhan dan masalah tertentu.
Contohnya saja atap datar, dapat difungsikan sebagai roof garden, di mana dapat mengurangi penyerapan panas pada bangunan dan menyimpan air.
Atap datar merupakan atap dengan bidang datar yang diletakkan/ditidurkan secara horizontal.
Atap datar mencerminkan gaya rumah modern saat ini, yang serba minimalis dan kotak-kotak.
Baca Juga: Empat Masalah yang Sering Terjadi pada Roof Garden dan Solusinya
Kelebihan
Bentuk tampilan fasad dapat lebih terekspos maksimal dan level ketinggian bangunan per lantai juga menjadi terlihat lebih tinggi.
Kekurangan
Membutuhkan perawatan khusus dan penanganan khusus agar air tidak tergenang di struktur atap.
Material
- Rangka atap: rangka beton.
- Penutup atap: material beton atau bisa juga ditutup dengan rumput-rumputan sehingga atap ini memiliki fungsi khusus sebagai rooftopgarden.
#berbagiIDEA