Para tukang ini selayaknya dapat mengerti ide dan visi desain dari arsitek. Di Jepang, para tukang sudah sangat mengerti membagi modul.
Baca Juga: WFH Masih Berlanjut, Yuk Sulap Ruangan Rumah Jadi Home Office yang Nyaman
Ada istilah “looseness in precision”. Kita melihat semua bangunan Jepang begitu rapi, sepertinya semua tak ada kecelakaan desain.
Ternyata, mereka sudah mengantisipasi semua kesalahan dengan cara berpikir yang bijak. Ketika sebuah keadaan tidak sempurna, misalnya kelipatan modul 60 cm bersisa kurang dari 50 cm, maka mereka tahu yang harus dilakukan. Dan hasilnya masih tetap tak terasa seperti kecelakaan desain.
Ada banyak rumah yang didesain dan dibangun oleh para tukang kayu dengan sangat mengagumkan.
Tak kurang juga yang tidak hanya menyajikan sambungan dengan cara biasa-biasa saja. Bahkan di banyak tempat di Indonesia, tradisinya mensyaratkan ada “upacara” di setiap sambungan detail; diberi bunga dan sekian banyak hiasan.
Tapi kita perlu membiasakan mata dan hati kita untuk kembali mempertanyakan kebenaran dan yang esensial dari sebuah karya arsitektur dari detailnya.
“God is in detail,” kata Mies van der Rohe, arsitek modernis yang mambangun tradisi Bauhaus di Amerika.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork