Untuk perekatnya digunakan perekat tuak (air tirisan bunga kelapa). Namun akibat perkembangan teknologi kini digunakan cairan semen untuk perekat pasangan bata.
Baca Juga: Bukan Sekedar Bualan, Ini Alasan Kenapa Kompor Tak Boleh Diletakan Sebelah Bak Cuci Piring!
Baca Juga: Jangan Letakan Minuman Bersoda dan Benda Satu Ini Jika Tak Ingin Kulkasmu Meledak!
Aplikasi Bata Merah
Material bata merah pada arsitektur Bali mendapatkan porsi yang cukup banyak.
Penggunaan material ini dapat dilihat pada bagian pagar, lantai (bebaturan), dinding, angkul-angkul hingga ornamen.
Pagar dan Angkul-angkul
Bata merah sering digunakan untuk pagar dan angkul-angkul (pintu masuk) mulai dari rumah tinggal hingga bangunan untuk para bangsawan (puri) dan bangunan suci (pura).
Penempatan material dengan warna-warna alami biasanya dilakukan pada bidang-bidang yang terletak di ruang luar sehingga bata merah dipilih karena memberikan kesan warna alam.
Ornamen