Follow Us

Material Bata Merah pada Arsitektur Bali Memang Menarik, Tapi Tahu Enggak..

Fatur Rohman - Sabtu, 17 Oktober 2020 | 15:15
Material ekspos bata merah lebih adem.
Foto Jou Endhy Pesuarissa

Material ekspos bata merah lebih adem.

Untuk perekatnya digunakan perekat tuak (air tirisan bunga kelapa). Namun akibat perkembangan teknologi kini digunakan cairan semen untuk perekat pasangan bata.

Baca Juga: Bukan Sekedar Bualan, Ini Alasan Kenapa Kompor Tak Boleh Diletakan Sebelah Bak Cuci Piring!

Baca Juga: Jangan Letakan Minuman Bersoda dan Benda Satu Ini Jika Tak Ingin Kulkasmu Meledak!

Aplikasi Bata Merah

Material bata merah pada arsitektur Bali mendapatkan porsi yang cukup banyak.

Penggunaan material ini dapat dilihat pada bagian pagar, lantai (bebaturan), dinding, angkul-angkul hingga ornamen.

Pagar dan Angkul-angkul

Bata merah sering digunakan untuk pagar dan angkul-angkul (pintu masuk) mulai dari rumah tinggal hingga bangunan untuk para bangsawan (puri) dan bangunan suci (pura).

Penggunaan bata merah Puri Jro Kuta, Denpasar
istimewa

Penggunaan bata merah Puri Jro Kuta, Denpasar

Penempatan material dengan warna-warna alami biasanya dilakukan pada bidang-bidang yang terletak di ruang luar sehingga bata merah dipilih karena memberikan kesan warna alam.

Bata perah pada Pura Pangerebongan-Kesiman Denpasar
istimewa

Bata perah pada Pura Pangerebongan-Kesiman Denpasar

Ornamen

Editor : Maulina Kadiranti

Latest