Follow Us

Harga Properti Komersial Sekitar MRT Naik 30 Persen, Ini Penjelasannya

Kontributor 01 - Minggu, 18 Oktober 2020 | 07:00
Stasiun MRT Jakarta Lebak Bulus Grab
Kompas.com

Stasiun MRT Jakarta Lebak Bulus Grab

IDEAOnline-Studi Asian Development Bank ( ADB) Tahun 2019 menunjukkan, terjadi peningkatan harga sebesar 30 persen pada properti komersial dalam catchment area (area jangkauan) transportasi publik Moda Raya Terpadu ( MRT).

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan hal itu dalam webinar, Kamis (15/10/2020).

Studi ADB tersebut dilakukan pada 3 kota di Asia Tenggara yakni, Jakarta (Indonesia), Bangkok (Thailand), serta Manila (Filipina).

Sementara itu, harga properti residensial mengalami kenaikan sebesar 5 persen setelah MRT beroperasi.

Perlu diketahui, area jangkauan properti ini berjarak sekitar 700 hingga 800 meter dari titik stasiun MRT.

"Sebaliknya, harga properti komersial di luar catchment area MRT mengalami declined (penurunan) sebesar 15 persen dari eksisting dan untuk residensial turun 8 persen," terang William.

Hal ini menunjukkan, nilai properti dan lahan yang dilalui oleh MRT Jakarta mengalami peningkatan secara signifikan, baik kebutuhan komersial maupun residensial.

Itulah mengapa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengembangkan konsep Transit Oriented Development ( TOD) untuk pemanfaatan lahan di sekitar stasiun.

Baca Juga: Langkah Pemerintah Sikapi Program Sejuta Rumah yang Melambat karena Pandemi, Apa Harapan REI?

MRT Jakarta
jakartamrt.com

MRT Jakarta

William menjelaskan, TOD merupakan kawasan kota yang didesain untuk mengintegrasikan transportasi publik dengan kegiatan masyarakat, bangunan, dan ruang publik (public space).

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest