IDEAOnline-Pandemi covid-19 membuat seluruh sendi ekonomi melemah, termasuk sektor properti.
Hal tersebut tampak pada progres program sejuta rumah milik pemerintah yang mengalami perlambatan realisasi.
Begitu pun nasib para pengembang properti yang mengalami kesulitan dalam membangun atau menjual produk mereka.
Kondisi ini mendorong pemerintah dan pengembang melakukan inovasi dalam berinvestasi pada sektor properti.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), berkewajiban menyediakan rumah sebagai kebutuhan pokok setiap warga.
Dalam hal ini, Kementerian PUPR memiliki program sejuta rumah yang berjalan sejak 2015.
Hingga 2019, program tersebut sudah membangun 4,8 juta rumah.
Akan tetapi, program tersebut terkendala oleh wabah korona yang mulai menerpa pada awal tahun ini.
“Realisasi program sejuta rumah pada 2020 sampai Agustus lalu sekitar 260 ribuan unit. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi Agustus 2019 yang mencapai 600 ribuan rumah. Meskipun demikian, kami meyakini target sejuta rumah pada tahun ini dapat tercapai,” ujar Direktur Kepatuhan Intern Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yusuf Hariagung dalam webinar bertema Investasi dan Promosi Properti saat Pandemi yang diselenggarakan Jagatbisnis.com, Jakarta, Rabu (2/9).
Baca Juga: Yuk Beli Rumah Tapak atau Rusun Subsidi, Ada Peningkatan Bantuan dari Pemerintah, Cek Syaratnya!