IDEAonline –Bata merah telah lamamenjadi ciri khas wajah arsitektur Bali, dengan perkembangan jaman danteknologi, penggunaan bata merahyang secara langsung ditonjolkan kinijarang dijumpai.
Penyelesaian akhirdengan berbagai macam material yanglebih mudah dalam pengerjaan danperawatannya menjadi pilihan barubagi masyarakat.
Baca Juga: Gunakan Keset Ijuk dan Parfum Ternyata Ajaib Tangkal Ular Masuk ke Rumah, Terungkap Ini Alasannya
Material bata merah pada arsitektur Bali mendapatkan porsi yang cukup banyak.
Penggunaan material ini dapat dilihat pada bagian pagar, lantai (bebaturan), dinding, angkul-angkul hingga ornamen.
Lantai (Bebaturan)
Pada bagian ini batamerah digunakan padasisi bagian luar yang jugadiberikan beberapa hiasan, baik yang menggunakan batamerah maupun kombinasibeberapa jenis batu lainnya.
Bidang-bidang datar yangdisusun dari pasangan batamerah kemudian diukir denganbentuk-bentuk ukiran timbul.
Bebaturan bangunan Bali yang menggunakan bata merah pada sisi terluarnya dengan berbagai macam ornament.
Bangunan Lainnya
Selain tempat tinggal, puri dan pura, batamerah juga digunakanpada bangunanbangunanlainnyaseperti bale kul-kul, balebengong, bangunanperkantoran, hinggapertokoan yangsecara tidak langsungmemberikan corak dankesan arsitektur Baliyang unik.
Baca Juga: Gunakan Keset Ijuk dan Parfum Ternyata Ajaib Tangkal Ular Masuk ke Rumah, Terungkap Ini Alasannya
Dinding Bangunan
Sebagai material yang memiliki kekuatan yang sangat baik, bata merah banyakdigunakan untuk dinding bangunan, sering pula dikombinasikan dengan berbagaimacam material lainnya seperti batu paras, kayu, dan bambu.
Aksen, warna, dantekstur yang dihasilkan bata merah memberikan nuansa alam melalui serat-seratyang indah dan pemasangan yang dibiarkan telanjang sehingga memperlihatkanwarna asli dari bata merah tersebut.
Semoga dengankesederhanaannya bata merah tetapmenjadi identitas dan memberikankarakter yang unik dari arsitektur Bali.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 76