Rilis tersebut menjelaskan bahwa reaksi kekebalan alami menghasilkan antibodi yang menargetkan lonjakan protein virus dan sebagian besar vaksin yang saat ini dikembangkan juga dibuat berdasarkan struktur ini.
Penelitian, yang dimulai pada Maret 2020, melibatkan 129 orang dalam keluarga di mana setidaknya ada satu orang didiagnosis Covid-19. 64 di antaranya memiliki diagnosis yang dikonfirmasi dengan tes polymerase chain reaction (PCR).
Di antara 64 orang itu, antibodi terdeteksi dalam 63 kasus. Sementara 17 orang lainnya mengembangkan antibodi meskipun mereka tidak memiliki infeksi yang dikonfirmasi oleh PCR.
Pada tahap berikutnya, riset ini mencoba melakukan verifikasi antibodi selama enam atau tujuh bulan ke depan.
Secara global, untuk melawan epidemi Covid-19, negara-negara seperti Inggris, China, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat, berpacu dengan waktu untuk mengembangkan vaksin virus corona. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Studi Baru: Antibodi Covid-19 Bertahan 4 Bulan
#berbagiIDEA