Follow Us

Meski Lebih Nyaman, Toilet Duduk Tingkatkan Risiko Wasir, Benarkah?

Kontributor 01 - Jumat, 23 Oktober 2020 | 14:00
Ilustrasi toilet duduk.
LOKASI: KEDIAMAN CATHY SARKAWI, PLUIT, JAKARTA UTARA / FOTO: JOU ENDHY PESUARISSA

Ilustrasi toilet duduk.

  • BAB keras yang menyebabkan seseorang harus mengejan dan meningkatkan tekanan di bawah.
  • Tekanan tinggi membuat pembuluh darah agak terhambat karena membesar, dan karena membesar maka keluar lah benjolan.
  • Kehamilan, karena adanya tekanan tinggi dari perut bagian bawah. Namun, biasanya keluhan akan menghilang setelah persalinan.
  • Obesitas.
  • Diare kronis atau mencret terus-menerus dalam waktu lama
  • Pengerasan hati.
Baca Juga: Langkah Sederhana Hemat Air yang Bisa Dilakukan di Rumah saat MCK

Ilustrasi kloset duduk.
dok. signaturehardware.com

Ilustrasi kloset duduk.

Pencegahan

Wasir sendiri terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah di area anus, yang menimbulkan gejala kurang nyaman.

Ada empat tingkatan wasir, yakni:

Grade 1: terjadinya pendarahan dan keluar darah merah segar ketika BAB.

Grade 2: mulai timbul benjolan besar ketika BAB atau duduk, tapi dapat masuk dengan sendirinya.

Grade 3: keluar benjolan dan perlu bantuan untuk memasukannya, biasanya menggunakan tangan.

Grade 4: benjolan tidak dapat dimasukkan.

Beberapa tindakan dapat dilakukan untuk mencegah wasir, antara lain:

  • Kurangi tekanan di perut lewat berbagai cara, seperti menghindari duduk terlalu lama di toilet duduk dan menurunkan berat badan.
  • Perbanyak makan serat.
  • Perbanyak minum air. Minum air akan melunakkan feses yang pada akhirnya membuat kita tidak perlu mengejan untuk mengeluarkannya.
  • Menggunakan pelunak feses jika BAB keras. Namun, hindari penggunaan pelunak feses secara berkepanjangan untuk menghindari ketergantungan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Toilet Duduk Tingkatkan Risiko Wasir, Benarkah?

#berbagiIDEA

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest