Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Meski Lebih Nyaman, Toilet Duduk Tingkatkan Risiko Wasir, Benarkah?

Kontributor 01 - Jumat, 23 Oktober 2020 | 14:00
Ilustrasi toilet duduk.
LOKASI: KEDIAMAN CATHY SARKAWI, PLUIT, JAKARTA UTARA / FOTO: JOU ENDHY PESUARISSA

Ilustrasi toilet duduk.

IDEAOnline-Penggunaan toilet duduk memang membuat kita lebih nyaman daripada toilet jongkok.

Namun, toilet duduk disebut dapat meningkatkan risiko wasir atau ambeien atau hemoroid.

Benarkah demikian?

Dokter spesialis bedah umum dari Eka Hospital Bekasi, dr. Benjamin Ngatio, Sp.B menjelaskan, banyak orang tidak langsung bangkit begitu selesai buang air besar ( BAB) di toilet duduk.

Kebiasaan itu tidak lah baik karena bentuk toilet duduk yang dapat menekan area sekitar anus.

"Itu salah satu faktor risiko karena toilet duduk (berbentuk) seperti donat yang menekan sekitar anus," ungkapnya dalam Live Instagram, Kamis (22/10/2020).

Tekanan tersebut menyebabkan pembuluh darah di sekitar anus menjadi agak terhambat, sehingga dapat menimbulkan wasir.

Oleh karena itu, segeralah berdiri jika urusan di toilet sudah selesai.

Baca Juga: Ini Beda Ukuran Toilet untuk Orang Normal dan Penyandang Disabilitas

Ilustrasi toilet duduk.

Ilustrasi toilet duduk.

Selain toilet duduk, beberapa aktivitas yang menyebabkan tekanan di sekitar area anus juga bisa meningkatkan risiko wasir, di antaranya:

  • BAB keras yang menyebabkan seseorang harus mengejan dan meningkatkan tekanan di bawah.
  • Tekanan tinggi membuat pembuluh darah agak terhambat karena membesar, dan karena membesar maka keluar lah benjolan.
  • Kehamilan, karena adanya tekanan tinggi dari perut bagian bawah. Namun, biasanya keluhan akan menghilang setelah persalinan.
  • Obesitas.
  • Diare kronis atau mencret terus-menerus dalam waktu lama
  • Pengerasan hati.
Baca Juga: Langkah Sederhana Hemat Air yang Bisa Dilakukan di Rumah saat MCK

Ilustrasi kloset duduk.
dok. signaturehardware.com

Ilustrasi kloset duduk.

Pencegahan

Wasir sendiri terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah di area anus, yang menimbulkan gejala kurang nyaman.

Ada empat tingkatan wasir, yakni:

Grade 1: terjadinya pendarahan dan keluar darah merah segar ketika BAB.

Grade 2: mulai timbul benjolan besar ketika BAB atau duduk, tapi dapat masuk dengan sendirinya.

Grade 3: keluar benjolan dan perlu bantuan untuk memasukannya, biasanya menggunakan tangan.

Grade 4: benjolan tidak dapat dimasukkan.

Beberapa tindakan dapat dilakukan untuk mencegah wasir, antara lain:

  • Kurangi tekanan di perut lewat berbagai cara, seperti menghindari duduk terlalu lama di toilet duduk dan menurunkan berat badan.
  • Perbanyak makan serat.
  • Perbanyak minum air. Minum air akan melunakkan feses yang pada akhirnya membuat kita tidak perlu mengejan untuk mengeluarkannya.
  • Menggunakan pelunak feses jika BAB keras. Namun, hindari penggunaan pelunak feses secara berkepanjangan untuk menghindari ketergantungan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Toilet Duduk Tingkatkan Risiko Wasir, Benarkah?

#berbagiIDEA

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular