Tes PCR bisa positif pada pangan atau kemasan yang terinfeksi virus corona.
Tapi jika sel virus (RNA) sudah mati, maka virus tidak bisa menggandakan diri lagi sehingga bahayanya menjadi hilang.
Data pengujian replikasi RNA yang diambil dari pangan terkontaminasi diperlukan untuk menetapkan aturan baru terkait transmisi virus Covid-19 lewat makanan.
Terlepas dari kemungkinannya sangat kecil, peluang kontaminasi melalui makanan selalu ada.
Ini sama halnya ketika pada awal pandemi WHO menyatakan tidak perlu memakai masker untuk orang yang sehat karena saat itu belum ada data yang cukup tentang sifat infeksi virus Covid-19 melalui udara.
Tapi kemudian setelah data ilmiah tercukupi, memakai masker menjadi anjuran atau bahkan diwajibkan untuk semua orang untuk daerah-daerah yang kasus sangat tinggi.
Anjuran ini tertuang dalam dokumen yang telah diperbarui oleh WHO pada Juni.
Secara bisnis, kasus penolakan produk telah menimbulkan kerugian pada pihak pengekspor.
Jika penolakannya semakin banyak, maka akan berdampak pada kepercayaan dunia internasional pada produk kita.
Apa yang harus dilakukan produsen makanan atau konsumen?
Produsen dan konsumen tetap harus mengikuti protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun minimal 20 detik sebelum dan setelah memegang makanan kemasan beku.
Produsen mestinya tidak menyiapkan dan mengemas bahan makanan saat kondisi kurang sehat.