IDEAOnline-Teknologi inverter tentu tak asing di telinga kita.
Teknologi yang dipercaya dapat memberikan penghematan energi, khususnya energi listrik ini telah banyak dibenamkan pada peralatan elektronik rumah tangga seperti kulkas atau AC.
Khusus penggunaan di pendingin ruangan atau AC, teknologi inverter telah menjawab kegalauan masyarakat Indonesia dalam menyiasati iklim tropis, yang bisa saja bikin “untung”, namun juga “buntung”.
Untung atau buntung, tergantung bagaimana cerdik dan bijak dalam melakukan antisipasi dari sisi desain bangunan rumah maupun gedung, dan dari pemilihan produk elektronik yang tepat.
Antisipasi dari sisi desain, arsitek Ren Katili pendiri dan pemilik biro konsultan Arsitektropis banyak mengumandangkan pemanfaatan udara alami sebagai solusi desain dengan menghadirkan banyak ventilasi.
Namun, Ren pun menyadari bahwa realitanya saat ini, sulit menemukan rumah, utamanya di daerah perkotaan yang dapat menerapkan ventilasi alami yang memadai.
Kepadatan permukiman dan terbatasnya lahan, adalah contoh penyebabnya.
Keadaan inilah yang mendorong digunakannya pendingin ruangan atau AC.
Baca Juga: Sering di Ruangan yang Ada ACnya Bikin Gampang Sakit? Ini Alasannya!
AC Konsumsi Listriknya Besar
Meski pemakaian AC bukan merupakan merupakan hal baru saat ini, namun faktanya, energi yang tak sedikit untuk mengoperasikannya, menjadi kegalauan selanjutnya.
Naning Adiwoso, arsitek dan pemerhati lingkungan, founding mother GBCI (Green Building Council Indonesia), menyebutkan hampir setengah energi rumah tangga selama ini habis digunakan untuk mengaktifkan pendingin ruangan.
Energi itu pun tidak kita peroleh dengan cuma-cuma tentunya, selain harus membayar, persediaannya pun makin lama makin habis.
AC standar butuh daya listrik yang tinggi untuk mengoperasikannya, apalagi durasi penggunaan per hari dalam jangka yang panjang turut menambah beban tagihan biaya listrik.
Selain biaya lisrik, pengoperasian yang rumit, isu pencemaran lingkungan, dan perawatan yang juga membutuhkan biaya tak sedikit, menambah fakta baru tentang pendingin ruangan ini.
Dua tuntutan utama terkait konsumsi listrik bagi produk pendingin ruangan adalah energy saving serta udara yang nyaman dan kecepatan mencapai suhu yang diinginkan.
Nah, inverter hadir menjadi solusi untuk tuntutan ini.
Baca Juga: Tak Tahu Jika Freon AC Habis Bisa Bahayakan Kesehatan dan Boros Listrik, Simak Gejala Ini!
Bagaimana Metoda Kerja AC Inverter?
Inti dari teknologi inverter yang dibenamkan di AC ini adalah kemampuannya menyesuaikan rotasi kompresor sehingga memberi metode yang tepat untuk mempertahankan suhu udara yang disetel.
Seperti yang kita tahu, pada saat pertama menghidupkan AC, setelan yang diberikan adalah pengoperasian dengan kekuatan penuh sehingga dengan cepat mencapai suhu dingin yang diinginkan.
Setelah suhu yang diinginkan tercapai, inverter akan beroperasi secara efisien untuk mempertahankan suhu yang disetel dan meminimalkan perubahan suhu ruang.
Efisiensi energi listrik dicapai karena AC tidak selalu berada pada posisi kekuatan penuh layaknya seperti saat baru dihidupkan.
Inilah yang memberi penghematan energi dan konsumsi lisrik.
Hal berbeda terjadi pada AC konvensional yang tanpa dibenami teknologi inverter.
Layaknya mengendarai mobil di jalan yang macet, kompresor AC konvensional hanya dapat beroperasi pada kecepatan konstan dan selalu pada kekuatan penuh sehingga konsumsi lisriknya maksimal.
Saat suhu yang diinginkan tercapai, kompresor akan mati, di saat suhu ruangan memanas lagi karena aktivitas penggunanya maka kompresor kembali bekerja dengan kekuatan penuh.
AC menyalakan dan mematikan kompresor berulang kali yang mengakibatkan fluktuasi suhu yang lebih besar yang menyebabkan pemborosan konsumsi energi.
Baca Juga: Tiga Langkah Perawatan yang Perlu Dilakukan agar AC Tahan Lama
#berbagiIDEA