IDEAOnline-Pandemi Covid-19 dianggap sebagai pukulan telak bagi sektor properti.
Namun, ketika pandemi berakhir, banyak kalangan berpendapat harga properti bakal melonjak.
Salah satunya Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida.
Menurut dia, lonjakan harga properti akan terjadi pasca- pandemi Covid-19.
Bukan tanpa sebab, fenomena tersebut terjadi karena harga properti relatif stagnan sejak tujuh tahun terakhir yakni, tahun 2013 hingga 2020.
"Umumnya, stagnansi harga properti hanya terjadi selama 2-3 tahun, namun saat ini terjadi dalam rentang waktu enam hingga tujuh tahun," kata Totok saat Property Fiesta Virtual Expo, Selasa (27/10/2020).
Para investor asing yang tengah membangun perumahan baru di Indonesia, ikut mendorong kenaikan harga properti.
Di antaranya, CFLD yang membangun perumahan seluas 2.000 hektar.
Baca Juga: Pandemi Memaksa Pengembang Rancang Desain Apartemen untuk Relaksasi dan Produktivtas, seperti Apa?
Terkait Property Fiesta Virtual Expo (PFVE), Totok mengatakan, bisa membuat para pengembang dapat meraup penjualan proyek properti yang luar biasa.