IDEAonline –Pernahkah Anda menemui dinding rumah Anda yang baru dicat tak lama kemudian berbercak-bercak?
Walaupun dinding sudah dicat ulang berkali-kali, masalah yang sama tetap muncul juga. Jelas saja, karena masalahnya bukan pada cat.
Dinding bernoda seperti itu disebabkan karena rembesan air.
Yang dimaksud dengan merembes adalah masuknya air ke bagian-bagian bangunan hingga menembus ke dalam bangunan, biasanya terjadi pada dinding/tembok atau lantai.
Baca Juga: Enggak Perlu Nongkrong di Coffee Shop, Buat Sendiri di Rumah dengan Bantuan Desain Dapur Ini!
Dilansir dari Tabloid RUMAH edisi 79, Berikut adalah beberapa penyebab rembesan yang umum terjadi pada rumah tinggal.
1. Adukan plesteran yang tidak sesuai.
Plesteran dinding dan lantai yang ideal untuk menahan air adalah dengan perbandingan semen:pasir = 1:2 (1 bagian semen dan 2 bagian pasir).
Adukan ini biasa digunakan pada kamar mandi, karena dengan perbandingan tersebut ruang akan menjadi kedap air.
Karena adukan seperti itu sangat mahal, maka biasanya kontraktor menggunakan perbandingan 1:5 untuk dinding maupun lantai rumah.
Perbandingan tersebut sebenarnya sudah cukup, namun sebaiknya gunakan perbandingan yang lebih kecil (misalnya 1:3) untuk bagian-bagian yang rawan terjadi rembesan.
Khusus untuk lantai, ada beberapa jenis penutup lantai yang memerlukan adukan berbeda. Misalnya keramik, bahan ini memerlukan adukan dengan rasio 1:5.
Sedangkan granit, jenisnya ada dua macam: harus diberi banyak air dan sedikit air. Untuk itu, tanyakan dulu bagaimana proses pemasangan yang tepat untuk masing-masing jenis bahan.
2. Pemasangan bata yang kurang tepat
Rembes bisa terjadi karena saat pemasangan pertama kali, bata tidak dibasahi terlebih dahulu. Ini mengakibatkan bata terpasang dalam keadaan kering dan bersifat porous (berpori-pori).
Di musim hujan, air dapat mengalir dan mengisi pori-pori bata.
Terlebih lagi, setiap bata tidak sama sifat porousnya sehingga ada bagian yang lebih basah dibandingkan bagian lain, sehingga hasilnya seperti flek-flek.
Maka ingatkan tukang yang memasang bata agar membasahi bata dahulu sebelum dipasang, karena bata yang sudah dibasahi pori-porinya akan tertutup.
3. Retak pada pipa saluran air
Pipa saluran air bersih maupun kotor tertanam pada dinding dan lantai. Instalasi yang kurang baik dapat mengakibatkan kebocoran yang akhirnya membuat rembesan.
Sering terjadi, pipa menjadi retak karena pemakuan pada dinding atau pengerjaan lainnya. Pipa yang tergores, walaupun sedikit, akan membuat celah yang dapat dilalui air. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa di dinding, kupas dulu plesterannya sampai terlihat batanya. Kemudian cek bata, dan lihat bagian mana yang paling basah.
Daerah yang paling basah itulah tempat kebocoran berada.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)