IDEAOnline-Aedes aegypti dikenal sebagai nyamuk pembawa virus dengue yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah.
Nyamuk ini biasanya aktif pada pagi hingga siang hari.
Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Notre Dame mengungkap temuan baru.
Seperti dikutip dari Medicalxpress, Sabtu (24/10/2020) peneliti mengungkapkan, polusi cahaya yang berasal dari cahaya buatan yang berlebih dapat meningkatkan perilaku nyamuk menggigit di malam hari.
Ilmuwan Jelaskan Aktifnya nyamuk di malam hari ini membuat kekhawatiran.
Sebab hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan penularan beberapa penyakit termasuk demam berdarah, demam kuning, chikunguya, dan zika.
"Ini berpotensi menjadi masalah yang tak boleh diabaikan. Pasalnya nyamuk telah berevolusi bersama manusia. Mereka tinggal dan berkembang biak di sekitar rumah, sehingga kemungkinan Aedes aegypti terpapar polusi cahaya sangat mungkin terjadi," ungkap Giles Duffield, profesor di Departemen Ilmu Biologi yang berafiliasi dengan Eck Institure for Global Health dan Neuroscience and Behaviour Program.
Dalam studinya, peneliti melakukan percobaan dengan membiarkan nyamuk menggigit lengan salah satu peneliti dalam kondisi terkontrol.
Mulai dari siang hingga malam hari, saat terpapar cahaya buatan.
Hasilnya, nyamuk betina memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menghisap darah pada malam hari ketika mereka terkena cahaya buatan.
Baca Juga: Prinsip Pengaplikasian Artificial Light, Satukan Fungsi dan Estetika