Cukup 30 Menit
Di masa pandemi, anak-anak juga memiliki tugas belajar dari rumah yang cukup menyita waktunya.
Untuk mengatasi kejenuhan dan mendukung otak anak di masa perkembangannya, Anastasia mengatakan perlunya aktivitas fisik lainnya (bermain, bergerak) yang mendukung perlembangan motorik mereka.
Di sinilah orang tua harus berperan menemani anak.
“Tidak dibutuhkan waktu yang lama, cukup 30 menit asal berkualitas, sudah cukup,” ujarnya.
Kualitas ini diwujudkan dalam keterlibatan penuh, baik orang tua maupun anak dalam melaksanakan kegiatan bermain.
Beberapa orang tua mengeluhkan betapa susahnya melepaskan anak dari perhatian pada gadgetnya sehingga susah untuk diajak berkegiatan lain.
Dalam hal ini, Anastasia mengingatkan pentingnya orang tua bijak menyikapinya, karena bagaimana pun gadget juga berperan penting dalam pembelajaran dan perkembangan anak, lebih-lebih di masa pandemi ini.
Yang bisa dilakukan orang tua adalah bukan merampas gadget dari tangan anak, tapi memberikan berbagai alternatif aktivitas yang menarik selain dengan gadget.
Oarng tua pun harus melakukan hal yang sama dengan anak. Harus mau meninggalkan segala pikiran tentang pekerjaan dan lain-lain, menaruh gadgetnya, dan fokus intens berkegiatan bersama anak.
Waktu 30 menit bukanlah angka atau jangka waktu yang mutlak sehingga setiap hari harus menyisihkan waktu 30 menit untuk beraktivitas bersama.
“Sesuaikan kondisi. Misalnya 2 atau 3 hari sekali melakukan aktivitas bersama anak sehingga rentang waktu bisa lebih lama, dipilih waktu yang longgar. Plus saat week end bisa dijadwalkan lebih lama waktunya. Anak butuh kepastian dan penyemangat. Jadi bikinlah schedule atau jadwal yang disepakati bersama,” tambah Anastasia.