Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Karena Kepanasan jadi Lelah dan Ngantuk, Waspadai Heat Stroke!

Kontributor 01 - Sabtu, 14 November 2020 | 12:00
Ilustrasi di bawah terik matahari bikin panas.
Kompas.com

Ilustrasi di bawah terik matahari bikin panas.

Kulit yang terbakar merusak kemampuan tubuh untuk mengatur suhunya.

Terlebih lagi, ketika kita terbakar matahari, tubuh akan mengalihkan cairan dari bagian tubuh yang lain ke arah luka bakar sebagai upaya untuk menyembuhkan kulit.

"Pengalihan ini berarti kamu memiliki lebih sedikit cairan untuk berkeringat, yang dapat menyebabkan lebih banyak dehidrasi dan kelelahan," kata Casey.

Jangan Abaikan Kepanasan, Ini yang Perlu Dilakukan Meski merasa kepanasan dan gerah terdengar hal biasa di Indonesia yang memiliki iklim tropis, tetapi bukan berarti itu kondisi yang bisa diabaikan begitu saja.

Kepanasan juga dapat berdampak buruk pada tubuh.

Casey menyatakan, ada beberapa gejala kelelahan akibat panas yang perlu diperhatikan, yakni berkeringat banyak, denyut nadi cepat, mengantuk atau merasa ingin pingsan.

"Jika itu terjadi, kami sarankan Anda mendapatkan tempat yang sejuk, minum air, dan temui dokter jika gejalanya tidak membaik dalam waktu sekitar satu jam," katanya.

Menurut Casey, salah satu ancaman paling fatal dari kelelahan akibat cuaca panas adalah heat stroke.

Kondisi di mana suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat Celsius.

Kondisi serius tersebut perlu untuk segera mendapatkan perawatan darurat, karena bisa menyebabkan kerusakan pada otak, jantung, ginjal, dan otot.

Gejala heat stroke meliputi suhu tubuh yang tinggi, mual, muntah, sakit kepala.

Serta terjadi perubahan perilaku, seperti kebingungan, agitasi atau lekas marah.

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular