Follow Us

Tekstur Khas Barang Bekas Ciptakan Suasana Santai, Ini Inspirasinya!

Johanna Erly Widyartanti - Minggu, 29 November 2020 | 12:00
Tekstur khas barang bekas untuk lantai hadirkan suasana santai.
Dok. Serial RUMAH

Tekstur khas barang bekas untuk lantai hadirkan suasana santai.

IDEAOnline-Selain menghasilkan perpaduan yang menarik, tekstur dari material yang sudah berumur mampu menciptakan suasana santai

Layaknya barang antik, material kayu merupakan material yang semakin tua semakin dicari.

Apalagi kayu dari jenis yang berkualitas tinggi, seperti kayu besi, yang biasa digunakan untuk bantalan rel kereta api.

Di sini, kayu bekas dimanfaatkan kembali menjadi material lantai.

Balok-balok kayu selebar 20 cm dipotong-potong dan kemudian disusun kembali menjadi alas gazebo.

Baca Juga: 4 Kayu Solid Moncer untuk Furnitur, Simak Plus Minus Tiap Jenisnya!

Kayu bekas bantalan rel kereta ciptakan suasana santai.
Dok. Serial RUMAH

Kayu bekas bantalan rel kereta ciptakan suasana santai.

Karakteristik kayu besi yang tahan terhadap cuaca, membuatnya sesuai ditempatkan di luar rumah, seperti di tepi kolam renang ini.

Selain kuat, kayu bekas memiliki tekstur yang sangat menarik.

Guratan-guratan di sepanjang badan kayu yang acak serta lubang bekas paku justru menciptakan suasana santai, jauh dari kesan formal.

Material kayu bertekstur kasar ini pas dipadu dengan tegel halus, sebagai pembingkai, maupun metal pada furnitur, yang memiliki tekstur lebih licin.

Baca Juga: Jati Belanda Urat dan Mata Kayunya Memesona, Bekas Peti Kemas yang Naik Kelas

Material plafon dari kerai bambu beri kesan santai.
Dok. Serial RUMAH

Material plafon dari kerai bambu beri kesan santai.

Bambu Penahan Terik

Pemanfaatan material yang tidak biasa juga terjadi pada penutup atap.

Gazebo yang beratapkan kaca memang dapat terlindung dari hujan dengan sempurna.

Tetapi ada kendala, yaitu berupa terlalu derasnya cahaya matahari yang masuk.

Untuk meredam sinar matahari berlebih, di bawah material kaca dipasang jalinan bilah bambu, seperti yang biasa digunakan untuk kerai.

Susunan bilah-bilah bambu ini menyisakan celah untuk masuknya sinar matahari. Dengan begitu, ruang di bawahnya tetap mendapatkan cahaya, namun porsinya tidak berlebihan.

Baca Juga: Kayu Bekas ‘Naik Kelas’ dan Berubah Fungsi di Rumah Pecinta Kayu Ini

#BerbagiIDEA

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest