Follow Us

Virus SARS-CoV-2 Menginfeksi Sel-sel Mulut, Penyebab Hilangnya Perasa

Kontributor 01 - Selasa, 01 Desember 2020 | 10:30
Ilustrasi hilangnya indera perasa yang jadi gejala umum Covid-19.
kompas.com

Ilustrasi hilangnya indera perasa yang jadi gejala umum Covid-19.

Pertama, penelitian tersebut tidak dapat menunjukkan seberapa banyak virus yang ditemukan dalam air liur yang berasal dari sel mulut yang terinfeksi.

"Ada kemungkinan beberapa virus berasal dari tempat lain, seperti hidung atau paru-paru," kata Byrd.

"Namun, kami menemukan kelenjar ludah yang kurang penting, tetapi tersebar luas - yang disebut kelenjar ludah minor, dapat membuat virus sendiri setelah terinfeksi," katanya.

Tim mengonfirmasi hal ini dengan memeriksa kadar RNA virus corona dalam sel menggunakan PCR, sejenis tes yang sering digunakan untuk mendeteksi dan mendiagnosis Covid-19, serta teknik yang disebut hibridisasi in situ yang juga mendeteksi materi genetik.

"Kami berhipotesis ini adalah sumber utama virus dalam air liur," kata Byrd. Hal ini tentunya perlu dikonfirmasi pada lebih banyak pasien Covid-19.

Selain itu, tim peneliti belum mengetahui bagaimana fungsi kelenjar ludah berubah setelah terinfeksi virus corona.

"Jika produksi air liur entah bagaimana terganggu, seseorang dapat berspekulasi bahwa seseorang dapat mengembangkan perubahan rasa atau hilangnya rasa. Tapi, ini hanya hipotesis" kata Villa.

Infeksi SARS-CoV-2 oral juga dapat berkontribusi pada gejala lain, seperti mulut kering dan melepuh di jaringan mukosa. menurut Byrd, pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana virus corona menginfeksi sel mulut, pada tingkat molekuler, dapat membantu meningkatkan perawatan untuk pasien dengan gejala ini.

Beberapa uji klinis juga sedang menyelidiki, apakah obat kumur dapat membantu mencegah atau mengobati infeksi Covid-19.

Sementara itu, studi baru menunjukkan satu poin penting, yaitu orang tanpa gejala dapat membawa banyak partikel virus dalam air liur mereka.

Pada dua orang tanpa gejala yang termasuk dalam penelitian, virus ditemukan dalam air liur mereka 14 hari setelah tes positif pertama mereka, meskipun mereka telah dites negatif untuk virus di hidung dan tenggorokan mereka pada saat itu.

Studi tersebut tidak membahas apakah virus yang terdeteksi masih dapat hidup, yang berarti dapat menginfeksi sel.

Source : kompas

Editor : iDEA

Latest