IDEAOnline-Viruscorona SARS-CoV-2 yang menginfeksi sel-sel di mulut dapat memicu penyebaran virus, bukan hanya di dalam tubuh, tapi juga pada orang lain.
Dilansir Live Science, Selasa (3/11/2020), tim peneliti memeriksa RNA, sejenis materi genetik yang menunjukkan 'pabrik' pembuat protein yang harus dibangun untuk berbagai jenis sel di mulut.
Dari studi yang telah diterbitkan di database medRxiv ini, peneliti menemukan, bahwa dibandingkan dengan jaringan mulut lainnya, sel-sel dari kelenjar ludah, lidah, dan amandel membawa paling banyak RNA yang terkait dengan protein yang dibutuhkan virus corona untuk menginfeksi sel.
Hal ini termasuk reseptor ACE2, yang ditancapkan oleh virus, dan enzim yang disebut TMPRSS, yang memungkinkan virus untuk menggabungkan membrannya dengan membran sel inang dan menyelinap ke dalam.
Para peneliti kemudian mengambil sampel air liur dari pasien virus corona dan menemukan, sel-sel mulut yang mengelupas dan masuk ke dalam ludah, membuat mereka dapat mendeteksi sel-sel yang terinfeksi yang mengapung di dalam sampel.
Semakin banyak virus yang mereka temukan, semakin besar kemungkinan pasien mengalami kehilangan bau dan rasa sebagai salah satu gejalanya, meskipun air liur dari beberapa orang tanpa gejala juga mengandung sel yang terinfeksi.
Selain itu, peneliti memeriksa jaringan mulut dari pasien Covid-19 yang telah meninggal, dan mereka menemukan lebih banyak bukti infeksi pada jenis sel rentan yang mereka tandai.
"Studi kami menunjukkan bahwa mulut adalah jalur infeksi sekaligus inkubator virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19," kata Dr. Kevin Byrd, seorang peneliti dan manajer Oral and Craniofacial Research di American Dental Association Science and Research Institutekepada LiveScience.
Baca Juga: Tetap Aman Hidup dengan Kebiasaan Baru Berdampingan dengan Covid-19 di Tempat Umum, Ini Caranya!
"Secara teoritis, infeksi SARS-CoV-2 di mulut dapat menyebabkan perubahan produksi atau kualitas air liur, yang mana ini berkontribusi pada gejala hilangnya rasa," katanya.