IDEAOnline-Pencemaran sampah plastik telah memberikan dampak buruk, tak hanya bagi lingkungan, tetapi juga makhluk hidup.
Bahkan, mikroplastik telah menjadi ancaman serius yang tak bisa diabaikan.
Upaya pengurangan sampah plastik masih menjadi persoalan pelik yang dihadapi masyarakat dunia.
Namun, bahayanya kini semakin meluas dan serius seiring dengan banyaknya mikroplastik yang sulit diatasi.
Dalam konferensi pers daring yang digelar Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) bertajuk Gerakan Tolak Sekali Pakai 2020, Selasa (29/12/2020), Andreas Kristanto dari Ecoton Indonesia mengatakan telah banyak penelitian yang menemukan bahwa mikroplastik juga telah ada dalam tubuh manusia.
"Mikroplastik ada di mana-mana. Di sungai, mikroplastik ada lebih banyak daripada plankton, sehingga ikan mengonsumsi mikroplastik," kata Andreas.
Bahkan, tidak hanya mencemari sungai. Andreas mengatakan bahwa mikroplastik juga ditemukan di feses manusia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ecoton, terhadap relawan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, Malang, per 10 gram feses manusia yang ditemukan terdapat 10,78 partikel mikroplastik.
Baca Juga: Yuk Peduli Bumi, Kurangi Sampah Plastik dengan 6 Cara Simpel Ini!
"Perlu diingat efek mikroplastik di tubuh kita itu sangat berbahaya bagi kesehatan. Karena itu kami juga mendorong semua upaya untuk mengurangi sampah plastik di alam, agar tidak lagi membahayakan manusia," jelas Andreas.
Sampah plastik yang dapat menghasilkan mikroplastik sangat sulit terurai dan apabila mencemari lingkungan, membahayakan bagi makhluk hidup, bahkan manusia.