Gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai juga menjadi fokus yang dilakukan GIDKP untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat sampah tersebut.
Salah satu persoalan yang kini sedang dihadapi yakni penggunaan galon sekali pakai, yang berpotensi akan semakin memberi beban pada upaya pengelolaan sampah plastik.
Juru kampanye urban Greenpeace Indonesia, Muharram Atha Rasyadi mengatakan sangat penting mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, termasuk galon sekali pakai.
Penggunaan galon sekali pakai kian digencarkan oleh salah satu produk air minum kemasan.
"Harusnya di tahun 2021 perusahaan sudah memulai upaya untuk mengurangi sampah dari kemasan plastik yang dihasilkan.
Bukan malah mengeluarkan produk baru kemasan sekali pakai yang akan menambah masalah sampah seperti galon sekali pakai ini," kata Atha.
Atha mengatakan bahwa dari seluruh sampah plastik, hanya 9 persen yang bisa didaur ulang. Sedangkan sisanya, hanya akan menjadi sampah yang mencemari lingkungan dan air.
"Sebelum ada galon sekali pakai saja, sudah banyak sampah plastik (data dari TPA Bantargebang) yang perlu kita tangani, apalagi sekarang ditambah sampah dari galon sekali pakai," jelas Atha. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "Pencemaran Lingkungan, Bahaya Mikroplastik Mulai Cemari Tubuh Manusia
#BerbagiIDEA