Jika bangunan teduh oleh pepohonan, hal itu mengurangi kebutuhan akan AC konvensional, dan emisi gas rumah kaca yang menyertainya.
Selain itu, suhu yang lebih rendah menurunkan risiko polutan berbahaya seperti ozon permukaan tanah yang biasanya melonjak pada hari-hari panas di daerah perkotaan.
Pohon sangat efektif dalam menghilangkan materi partikulat (PM).
PM hadir dalam bentuk partikel kecil bahan kimia organik, asam, logam, dan debu, yang dipancarkan dari kendaraan dan pabrik berbahan bakar fosil, serta lokasi konstruksi.
Partikel terbesar berukuran hingga 10 mikrometer (dikenal sebagai PM10s), yang kira-kira seperlima dari lebar rambut manusia.
Lalu ada PM2.5s, berukuran 2,5 mikrometer, dan bahkan polusi partikel nano yang lebih kecil.
Partikel halus dapat dengan mudah menembus ke dalam sistem pernapasan manusia, menyebabkan penyakit paru-paru dan kardiovaskular atau memperburuk penyakit pernapasan.
"Pepohonan dan tanaman bertindak sebagai satu set pemurni PM yang tersedia. Pohon dapat membantu mengurangi PM dengan dua cara utama,” kata Prashant Kumar, direktur pendiri Pusat Global untuk Penelitian Udara Bersih di Universitas Surrey.
Tetapi pohon juga memainkan peran penting dalam menghilangkan polutan dari udara secara langsung. Tanaman sering dilihat sebagai "paru-paru" ekosistem karena mereka menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen.
Selanjutnya pohon dan tanaman juga bertindak sebagai “hati” ekosistem, menyaring polutan atmosfer seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida melalui daunnya. Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Bagaimana Cara Tanaman Dapat Mengurangi Polusi Udara?
#BerbagiIDEA