IDEAOnline-Jika suka kesan alami, material kayu menjadi pilihan yang tak tertandingi.
Uratnya yang unik menjadi daya tariknya.
Namun, kayu pun punya kelemahan, utamanya terhadap pengaruh cuaca dan serangan rayap.
Karenanya, dalam pemakaiannya selalu harus diperhatikan peruntukan yang tepat agar tetap awet.
Yuk kenali 5 jenis kayu yang paling banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan peruntukannya.
1. Kayu Jati
Mungkin jika mendengar nama kayu jati, maka yang terlintas di pikiran adalah harganya yang mahal.
Memang demikianlah kenyataannya.
Untuk dapat menebang pohonnya saja harus menunggu sampai puluhan tahun agar kayu yang didapat merupakan jati ideal.
Mungkin di masa ini sangat sulit untuk mendapatkan jati yang ideal, karena pohon jati yang masih muda saja sekarang ini sudah dieksploitasi.
Kelebihan dari kayu jati adalah memiliki pori dan serat yang amat rapat/padat, sehingga daya tahannya kuat dan cukup panjang umur.
Selain itu, kayu jati tidak mudah berubah oleh perubahan cuaca (seperti melengkung atau melintir), tidak mudah keropos, dan tidak dimakan rayap.
Dengan pori lebih rapat dan halus, material ini tidak mudah untuk menyerap air dari luar yang dapat mengakibatkan kerusakan.
Namun kerapatan pori ini jugalah yang menjadikannya memiliki bobot lebih berat.
Kayu jati bisa digunakan pada banyak bagian, misainya tiang penyangga, daun pintu,maupun, sebagai pelengkap dari kombinasi material lain.
Bahkan akar dan kulit kayu jati sekalipun bisa dimanfaatkan sebagai elemen yang sangat artistik.
Baca Juga: 3 Pelapis Populer Harga Terjangkau untuk Furnitur Kayu Non Solid
2. Kayu Kelapa
Salah satu jenis kayu yang tergolong unik adalah kayu kelapa.
Jika dilihat uratnya secara melintang, kayu ini memiliki bentuk seperti titik-titik.
Keunikan lain adalah rayap tidak menyukai kayu ini, sehingga ini dapat memperpanjang masa pakainya.
Kayu kelapa mudah ditemui dengan harga relatif murah, mengingat banyaknya penanaman kelapa, selain karena masa tanam yang cukup singkat.
Namun kebutuhan akan bidang kayu yang lebar tampaknya tidak bisa terpenuhi dengan material ini, karena kayu kelapa hanya bisa diproses menjadi balok atau lembaran selebar papan saja, selain bentuk pilar.
Dari ketahanannya, kayu kelapa tergolong memiliki masa pakai yang cukup lama (berkisar 10-20 tahun).
Material ini juga kokoh untuk menahan beban yang cukup berat sebagai tiang penyangga.
Seperti halnya jenis kayu yang memiliki pori banyak, kayu kelapa cukup rentan akan gangguan alam.
Walaupun tidak diserang rayap, kayu kelapa tetap bisa keropos karena perubahan cuaca.
Ini dapat diantisipasi jika material ini diberi lapisan pelindung yang baik.
Baca Juga: Arstistiknya Lantai Parket Bambu, Kenali Kelebihannya dibanding Kayu
3. Kayu Mahoni
Kayu ini terbilang kayu cantik berkat urat kayunya yang berkesan anggun.
Karena itulah kayu ini tidak tergolong sebagai material konstruksi.
Untuk keperluan-keperluan seperti pelapis atau aksesoris, kayu ini memang sangat cocok.
Jika menyangkut daya tahan dan kekuatan, kayu mahoni sangat rentan terhadap rayap serta perubahan cuaca.
Agar kayu ini lebih awet, diperlukan perlakuan khusus, misalnya dengan proses pelapisan, penjemuran, atau pengaturan kelembaban di sekitar material ini.
4. Kayu Besi
Sepintas warna kayu ini seperti besi, karena memang memiliki warna hitam legam, tidak seperti jenis kayu lainnya yang cenderung berwarna cokelat.
Kayu jenis ini unumnya digunakan sebagai baigan penyangga jembatan di atas sungai, karena kayu besi memiliki daya topang yang kuat serta ketahanan yang luar biasa terhadap air sehingga tidak lapuk jika terendam lama dalam air sekalipun.
Baca Juga: Tampilannya Mirip, Pelapis Lantai Vinil Berbeda dengan Parket
5. Kayu Kamper
Kayu jenis ini memiliki banyak kemiripan karakter dengan kayu jati, walaupun kelasnya berada di bawah kayu jati.
Yang menjadikannya khas adalah baunya, yang memang merupakan bau kamper, sehingga membuatnya dijauhi rayap.
Selain bobotnya lebih ringan, harga kayu kamper pun lebih murah.
Kayu ini memang lebih rentan terhadap kondisi cuaca yang bisa mengakibatkan pengeroposan.
Karena itu sebaiknya dilakukan tindakan preventif agar dapat memperpanjang usia kayu, misalnya dengan antirayap, cat, atau pelitur.
Baca Juga: Plus Minus 3 Jenis Kayu untuk Kitchen Set: Olahan, Solid, dan Sintetis
#BerbagiIDEA