Follow Us

Mana Plafon Paling Aman saat Ada Kebocoran Atap? Cek 3 Bahan Ini Yuk!

Johanna Erly Widyartanti - Rabu, 03 Februari 2021 | 09:30
Ilustrasi plafon, estetis mempercantik ruang.
architectural digest

Ilustrasi plafon, estetis mempercantik ruang.

  • Bahannya relatif ringan.
  • Mudah dan simpel memasangnya.
  • Jika terjadi kerusakan, mudah untuk menggantinya.
  • Pemasangannya dapat dilakukan oleh tukang kayu.
  • Mudah didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif murah.
Kekurangan

  • Tidak tahan terhadap api sehingga mudah terbakar.
  • Tidak tahan terhadap air atau rembesan. Jika sering terkena air akan langsung membentuk noda yang sulit hilang meski dicat ulang. Bahkan bisa membuat plafon hancur.
  • Tidak tahan terhadap rayap.
  • Sambungan antarpapan tripleks tidak rapi, sehingga tampilannya terlihat kurang menarik.
  • Antarpapan ada celah (seperti nat), yang tidak dapat ditutup dengan kompon. Hal ini disebabkan kompon tidak dapat menyatu dengan bahan kayu.
Baca Juga: Material Aman Hadapi Hujan, Papan Fiber Semen Tahan Rayap dan Air

Ilustrasi plafon gipsum.
Serial RUMAH

Ilustrasi plafon gipsum.

2. Gipsum, Pplafon Rata dan Mulus

Gipsum merupakan material plafon yang kini paling banyak dipakai setelah tripleks.

Material ini banyak dipakai pada rumah-rumah bernuansa modern.

Bahkan kini hampir semua pengembang menggunakan gipsum sebagai plafon proyek rumah mereka.

Plafon yang rata, mulus, tanpa terlihat sambungan adalah salah satu daya tarik plafon ini.

Di pasar, gipsum dijual dalam bentuk lembaran berukuran 120cm x 240cm. Namun ada juga produsen yang memproduksi ukuran khusus.

Ketebalannya bervariasi antara 9-15mm, dengan ketebalan ideal 9mm.

Gipsum tipe standar warnanya putih atau abu-abu, tapi untuk fungsi-fungsi khusus ada yang hijau, biru, beige (krem), dan merah muda.

Papan gipsum dapat dipasang menggunakan rangka kayu maupun metal (besi hollow).

Editor : Maulina Kadiranti

Latest