Karenanya lebih baik alokasi pembangunan ruang tunggu di rumah sakit dapat dialihkan untuk pembangunan ruang dalam, atau ruang istirahat atau kantin.
"Dengan membangun kantin, atau ruang istirahat maka akan menjadi solusi yang saling menguntungkan terutama bagi pasien," imbuh Ziad.
Sementara, lobi di rumah sakit yang biasa digunakan sebagai ruang tunggu dapat dijadikan sebagai ruang tunggu virtual.
Di dalamnya hanya tersedia restoran fisik, apotek, dan kantin.
"Kita sekarang hidup di dunia penyebaran dan kenyamanan yang digerakkan oleh aplikasi. Karenanya ada kesempatan untuk meminimalkan ruang tunggu fisik dan beralih ke sistem tunggu secara virtual, sehingga ke depan tidak perlu lagi ada ruang tunggu," tuntas Ziad. Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul Masih Bergunakah Ruang Tunggu? Ini Jawabannya
#BerbagiIDEA