IDEAonline –Mau hunian tetap adem tanpa penggunaan AC berlebih? ternyata ada mudahnya IDEA lovers, intip di sini!
Sebagai negara tropis, Indonesia memang dilimpahi sinarmatahari dan curah hujan yang tinggi. Itu sebabnya suhu udara di ruangterbuka bisa mencapai 25—36o C, dengan kelembaban sekitar 50—80%.
Teorinya, jika sudah berada dalamrumah, kita terpayungi dari panasmatahari. Tapi kenyataannya seringkalitidak.
Rumah ternyata bisa meneruskanpanas matahari, bahkan membuat panasitu terperangkap di dalam.
Baca Juga:Tak Mau Biaya Listrik Bengkak karena Penggunaan AC, Tapi Ingin Rumah Terasa Adem? Begini Caranya!
Baca Juga:Ampuh Atasi Panci dan Wajan yang Hangus, Taburkan Baking Soda, Lihat yang Terjadi!
Nah, saat kitamemasuki rumah, kulit akan menyerappanas yang terperangkap. Itu sebabnyakita merasa panas dan lembab.
Di sinilah letak tantangannya, sejauhmana kita dapat beradaptasi denganlingkungan tropis ini tanpa harusmerusak alam.
Penggunaan AC terus menerus, dapat merusak lingkungan.
Kini, isu besar di dunia adalah apa yangbisa kita lakukan untuk memanfaatkanpotensi lingkungan yang ada danmeminimalkan masalah-masalah padaiklim setempat.
Memanipulasi Matahari dan Angin
Untuk mendapatkan rumah yangdingin, ada 2 hal yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah upaya untukmengurangi radiasi matahari. Sepertikita ketahui, sinar matahari walaubagaimanapun tak dapat dihindari.
Baca Juga:Ampuh Atasi Panci dan Wajan yang Hangus, Taburkan Baking Soda, Lihat yang Terjadi!
Baca Juga:10 Tahun ke Depan, Pulau Jawa Diprediksi Alami Krisis Air, Ini Penjelasannya
Nah, yang bisa diupayakan adalahmengurangi radiasi matahari, sehinggarumah tidak terasa panas.
Yang kedua adalah bagaimanacara kita memanfaatkan angin untukmengurangi panas yang sudah terlanjurmasuk ke dalam rumah.
Angin bisamembantu pelepasan panas dari kulittubuh sehingga kita merasa nyaman. Angin juga dapat menurunkan suhuruangan sekitar 3o C.
Dilansir dariTabloid RUMAH edisi 99, Ada beberapa aspek yang bisa diolahagar panas tak “memanggang” rumah.
1. Orientasi
Untuk menghindari panas, bangunan bisa dihadapkan ke arahutara-selatan. Arah ini memungkinkankita mendapatkan terang matahari, tanpa ikut memasukkan panasnya kedalam rumah.
2. Desain bangunan
Dalam keadaan terbatas pun, bangunan bisa didesain sedemikianrupa hingga mampu memasukkan angin.
Misalnya dengan penggunaancourtyard—yang bisa menangkapangin—atau menggunakan tembokuntuk membelokkan arah angin hinggaangin akan melewati daerah yangdiinginkan.
3.Kulit bangunan (dinding dan atap)
Karena berada paling luar, dindingdan atap berhadapan langsungdengan matahari, dan sangatmungkin menyerap radiasi matahari.
Karenanya, pemilihan material atapdan dinding bangunan sangat penting. Setiap material memiliki daya untukmenangkap panas yang berbedabeda.
Material seperti beton, seng, asbes, aspal lebih menyerap panasdibanding genteng atau ijuk. Bata lebihmenyerap panas dibanding bambooatau kayu.
Warna bangunan jugasangat berpengaruh. Warna cerah akanmemantulkan cahaya matahari sehinggapanas yang diserap lebih sedikit.
4. Bukaan pada bangunan
Baca Juga:Istirahatkan Pohon Selama 3-4 Minggu untuk Memulihkan Akar Serabut yang Terputus, Begini Caranya!
Bukaan-bukaan mesti didesain agar bisa mendulang cahaya matahari danangin, tanpa memasukkan panasnya.
Misalnya saja dengan menggunakanshading, memilih jenis kaca yangbisa menahan radiasi matahari, ataumenggunakan jendela ganda.
5. Lingkungan sekitarbangunan
Alam sekitar bisa diolah untukmendinginkan bangunan, misalnyadengan menanam pohon, ataumembuat kolam air.
Nah, berikut beberapa contoh teknikmanipulasi desain yang sering digunakanarsitek untuk mendinginkan bangunan. Silakan menyimak!
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)