IDEAOnline-Dalam waktu 10 tahun ke depan, Pulau Jawa diprediksi akan mengalami krisis air.
Hal ini disampaikan oleh Ahmad Sarmidi selaku Ketua Konsorsium Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Halimun Salak yang juga tim ahli Satgas Citarum.
Sarmidi yang bergelar doktor itu menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) peralihan status Gunung Cikuray menjadi taman nasional yang digelar Konsorsium Penyelamatan Cikuray di Garut, Jawa Barat, Senin (16/11/2020).
“10 tahun ke depan, Pulau Jawa bisa mengalami krisis air,” kata Sarmidi.
Saat ditemui usai acara, Sarmidi mengungkapkan, krisis air di Pulau Jawa memang sudah sejak lama diprediksi banyak pihak.
Hal ini secara kasat mata bisa dilihat dari padatnya jumlah penduduk yang ada di Pulau Jawa.
“Tidak hanya untuk tempat tinggal, tapi juga industri mulai dari skala rumah tangga sampai industri besar, artinya secara fakultatif itu semua butuh air yang banyak,” kata dia.
Sarmidi mengatakan, berdasarkan standar kebutuhan air yang ditetapkan oleh WHO, setiap satu orang membutuhkan air sedikitnya 60 liter per hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mulai dari makan, minum, mencuci hingga mandi.
Jika variabel ini yang digunakan pemerintah, maka krisis air, menurut Sarmidi, memang sudah di depan mata.
Menurut Sarmidi, saat ini cadangan air yang ada jauh berkurang.
Sementara angka kebutuhan air terus meningkat, seiring pertambahan jumlah penduduk dan industri yang terus tumbuh di Pulau Jawa.