"Ini jadi kontraproduktif, di tengah kita sedang gencar mendorong undang-undang kemajuan kebudayaan, bicara soal karakter bangsa, pun soal pendidikan kebudayaan," cetus Yudha.
Baca Juga: Bikin Kagum! Furnitur Ini Dibuat Terinspirasi dari Arsitektur Klasik dan Blok Mainan Anak
Karenanya, dia mengingatkan Pemerintah Daerah agar dalam melakukan penataan dan pengembangan tidak boleh gegabah.
Penataan kota bukan hanya soal keuntungan ekonomis semata, melainkan tetap harus ada nilai luhur yang dijaga dan dirawat.
Karenanya, Pemerintah mesti melibatkan pihak lain seperti ahli, budayawan atau bahkan seniman untuk memberikan masukan terkait rencana pengembangan dan penataan suatu kota. "
Tugas kita sebagai masyarakat di suatu daerah termasuk pemerintah itu adalah menjaga warisan budaya, dan mengenalkannya kepada masyarakat luas," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Madiun tengah gencar melakukan penataan Kawasan Sumber Umis, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur.
Video konsep penataan kawasan tersebut telah beredar luas dan menjadi perbincangan publik di media sosial.
Dalam video tersebut digambarkan sejumlah replika yang merupakan ikon berbagai negara yang akan dibangun di Kota Madiun.
Salah satunya, ikon Singapura yaitu patung Merlion yang bahkan telah dibangun dan diresmikan pada 30 Desember 2020.
Selain patung Merlion, terdapat pula ikon replika negara lainnya yakni Jam Big Ben Inggris, Kincir Angin Belanda, Menara Eiffel Perancis, Ka'bah dan Hotel Zam-Zam Tower Arab Saudi. Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul Selain Tak Mendidik, Nyontek Ikon Luar Negeri Harus Diakhiri