Follow Us

30 Tamu Pernikahan Terkena Corona, 1 Desa Panik dan Dilockdown

IDEAonline - Jumat, 19 Februari 2021 | 18:00
30 Tamu Pernikahan Terkena Corona, 1 Desa Panik dan Dilockdown
Reptile8488

30 Tamu Pernikahan Terkena Corona, 1 Desa Panik dan Dilockdown

IDEAonline - Masih Ingat dengan Kejadian 1 Desa di India Harus Lockdown Usai Selenggarakan Pesta Pernikahan Besar-besaran? Hampir satu desa terkena COVID akibat pesta tahun 2020 silam itu.

Pesta pernikahan seharusnya menjadi peristiwa yang membahagiakan.

Namun hal sebaliknya malah terjadi pada keluarga ini.

Sebab, sang pengantin pria di India meninggal satu hari setelah pernikahannya pada 17 Juni 2020 lalu.

Sementara 30 orang tamu yang menghadiri pernikahan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).

Kabar itu lantas membuat satu desa panik.

Pasalnya seluruh penduduk di desa itu menghadiri pesta pernikahan tersebut.

Pengantin pria yang menyelenggarakan acara pernikahan di wilayah Patna, bekerja di Gurgaon.

Baca Juga: Pernah Menjadi Kota Paling Mencekam Akibat Lockdown, Begini Kondisi Wuhan Sekarang yang Tak Lagi Dibilang Kota Mati, Bahkan Club Malam Buka Secara Normal

Baca Juga: Faktanya Sampai Menangis Tiga Hari di Pojokan Kamar Mandi, Luna Maya Sempat Berbohong Soal Perasaanya Usai Putus dari Ariel: Dengar Laraku, Separuh Aku Dirimu!

Pada 15 Juni, dia datang dari Gurgaon menggunakan kendaraan pribadi dan langsung menuju ke tempat pernikahan di Naubatpur Patna.

Berdasarkan keterangan para penduduk desa, pengantin pria mengalami sakit bahkan ketika upacara pernikahan dilaksanakan.

Namun, prosesi pernikahan itu tetap berlangsung dan pengantin pria beserta istrinya diantar pulang ke rumah mereka.

Pada sore hari, pasca akad nikah itu, acara resepsi pernikahan besar digelar.

Banyak sekali tamu undangan yang datang untuk memenuhi undangan tersebut.

Keesokan harinya, kondisi pengantin pria semakin memburuk dan dia dibawa ke pusat kesehatan pemerintah setempat yang berlokasi di Paliganj.

Karena kondisinya tak menunjukkan perbaikan, dia dipindah ke All India Institute of Medical Sciences di Patna.

Namun, dia malah pingsan ketika kendaraan yang mengantarnya baru sampai di gerbang masuk tempat perawatan itu.

Tidak dilakukan tes

Setelah dia dinyatakan tewas, keluarganya membawa jasad pria itu pulang dan mengkremasi tanpa menginformasikan kepada otoritas kesehatan dan tanpa melakukan serangkaian tes apakah dia terkena virus corona atau tidak.

Sementara itu, beberapa penduduk desa telah memperingatkan kepada pejabat setempat dan menginformasikan mereka tentang bagaimana peristiwa meninggalnya sang pengantin pria setelah hari pernikahannya.

Mereka juga menginformasikan kepada pejabat setempat bahwa pengantin pria itu tiba dari Gurgaon sebuah wilayah di Haryana, salah satu negara bagian India yang paling terdampak akan wabah virus corona.

Baca Juga: Pernah Menjadi Kota Paling Mencekam Akibat Lockdown, Begini Kondisi Wuhan Sekarang yang Tak Lagi Dibilang Kota Mati, Bahkan Club Malam Buka Secara Normal

Baca Juga: Waspadai Iklan Bodong Penjualan Rumah Via Online, Pakai Fitur Ini!

Pihak Departemen Kesehatan Negara kemudian bergegas menuju titik kejadian perkara dan mengumpulkan beberapa sampel dari 125 penduduk desa yang menghadiri pernikahan.

Pasca pemungutan sampel dan pemeriksaan, sebanyak 15 dari 125 sampel positif terinfeksi virus corona.

Pada 20 Juni, otoritas kesehatan negara bagian mengumpulkan sampel lebih dari 81 orang dari area terdampak.

Dari 81 sampel, 16 orang positif corona. (Juni 2020)

"Kebanyakan orang yang positif mengidap corona adalah mereka yang menghadiri pernikahan," ujar Dr Ramanujam, seorang pejabat kesehatan kepada media pada Rabu (23/6/2020).

Dia menambahkan bahwa situasinya saat ini sedang dipantau dengan saksama.

Menurut laporan terakhir dari Departemen Kesehatan Bihar, India, sebanyak 55 orang dinyatakan tewas dan 8.100 orang lainnya terinfeksi.

Dari total angka positif pada bulan tersebut capai angka 5.174 orang merupakan pekerja migran yang pulang ke kampung halaman mereka setelah lockdown nasional di India.

Pemerintah negara bagian telah menutup 13.000 pusat karantina yang sebelumnya telah disebar di penjuru negara bagian.

Biasanya, orang yang datang dari luar negara bagian harus dikarantina mandiri di tempat itu kecuali dia memiliki komplikasi serius.

(Miranti Kencana Wirawan)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengantin Pria Meninggal Setelah Menikah, 30 Tamu Pernikahan Positif Covid-19")

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest