Guru besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) ini mengatakan saat paru-paru menjadi sangat basah karena terendam cairan dapat mengganggu proses difusi oksigen atau pertukaran udara di dalam paru-paru.
"Akibatnya, cairan tersebut mengganggu masuknya oksigen ke pembuluh darah, sehingga membuat pasien kesulitan bernapas, sesak, dan bisa meninggal," kata Prof Menaldi.
Sesak napas yang terjadi pada pasien Covid-19 ini, terjadi karena paru-paru bekerja lebih keras untuk mendapatkan oksigen.
Saat paru-paru dalam kondisi sangat basah, oksigen sulit masuk.
Baca Juga: Ide Pilihan Warna untuk Ciptakan Atmosfer Kamar Tidur yang Nyaman
Dengan tidur tengkurap, kata Prof Menaldi, maka kita akan membuat paru-paru lebih terbuka dan udara atau oksigen bisa masuk.
"Memang tidur tengkurap itu tidak enak, pasien akan terbangun lalu mengubah posisi tidur miring, lalu ke posisi terlentang," ungkap dia.
Saat posisi tidur pasien selalu bergerak demikian, maka cairan dalam organ perpasan ini akan bergerak menyesuaikan arah posisi tidur, sehingga oksigen bisa masuk ke dalam paru-paru dan membuat pasien terhindar dari sesak napas.
Apabila tetap dibiarkan tidur dengan posisi terlentang dan tidak ada keluhan sesak napas, kondisi ini menurut Prof Menaldi juga tidak baik bagi paru-paru, sebab bisa menyebabkan organ tersebut menjadi kaku.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tidur Tengkurap Membuat Pasien Covid-19 Terhindar dari Ventilator, Kok Bisa?
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork