Follow Us

Miliki Kemiripan dengan Gejala COVID 19, Ternyata Begini Membedakan Anosmia dengan Flu Biasa?

IDEAonline - Selasa, 02 Maret 2021 | 14:30
Meskipun pasien Covid-19 dan penderita flu sama-sama kehilangan indera penciuman, ada perbedaan yang sangat kontras dari keduanya.
Freepik.com/Vadym Drobot

Meskipun pasien Covid-19 dan penderita flu sama-sama kehilangan indera penciuman, ada perbedaan yang sangat kontras dari keduanya.

Di atap hidung terdapat ujung-ujung saraf penciuman atau saraf penghidu.

Karena atap hidung berbentuk melengkung, maka partikel-partikel yang terbawa akan terbentur dan menyangkut di sana.

Kondisi ini yang membuat saraf penciuman terinfeksi virus corona hingga akhirnya virus merusak sel, membuat peradangan, dan membuat saraf penciuman kehilangan fungsinya.

"Ini bisa temporer dan bisa juga permanen. Kalau sarafnya sudah mati, enggak bisa sembuh lagi," jelas dr Delfitri Munir.

Baca Juga: Tempati Hunian Rp 50 Miliar, Andhika Pratama Bongkar Dulu Cuma Selingkuhannya Ussy: Rela Nunggu Berjam-jam Cuma Ingin Kasih Kado Ulang Tahun

Baca Juga: Walau Pernah di Penjara Karena Narkoba, Ternyata Roro Fitria Tetap Kaya Raya, Begini Rasanya Keliling Rumah 12 Miliar Miliknya

Nah kondisi ini tentunya berbeda dengan hilangnya indera penciuman akibat flu dan pilek.

Dr Delfitri Munir menjelaskan bahwa hilangnya indera penciuman karena flu disebabkan oleh peradangan pada selaput lendir di seluruh hidung.

Peradangan ini akhirnya membuat hidung tersumbat dan tak bisa menghirup udara.

"Jadi partikel-partikel udara yang membawa bau itu tak bisa masuk, karena tertutup lubang hidung. Kalau mampetnya hilang, ya bisa mencium lagi karena sarafnya tidak terganggu," lanjutnya.

Kondisi saraf dalam hidung inilah yang membedakan hilangnya indra penciuman akibat virus corona dan pilek.

Artinya, kehilangan indera penciuman pada pasien Covid-19 umumnya tidak disertai dengan ketidakmampuan untuk menghirup udara dari hidung.

Source : Grid.ID

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular