Follow Us

Jangan Bakar Serasah Daun karena Keluarkan Zat Berbahaya, Cek Yuk!

Kontributor 01 - Kamis, 04 Maret 2021 | 17:58
Selain bisa timbulkan kebakaran, membakar sampah daun mengancam kesehatan.
Tribunnews

Selain bisa timbulkan kebakaran, membakar sampah daun mengancam kesehatan.

IDEAOnline-Serasah daun atau daun yang berguguran dan berserakan di halaman rumah bikin kotor dan merusak tampilan.

Satu cara yang biasa dilakukan adalah membakar daun-daun yang berguguran ini.

Namun, ternyata cara ini merupakan hal yang buruk dan tidak pernah disarankan.

Membakar serasah daun membahayakan lingkungan dan kesehatan.

Daun yang terbakar melepaskan hidrokarbon, nitrogen oksida, dan karbon monoksida ke udara.

Ketiga senyawa merepotkan tersebut menciptakan tambahan ozon di permukaan tanah dan di atas permukaan bumi.

Gas beracun tersebut dapat merusak ekosistem sensitif dan berdampak negatif pada tanaman dan satwa liar di dalamnya.

Asap yang dilepaskan oleh daun selama pembakaran juga dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan.

Partikel kecil yang terkandung dalam asap dari daun yang terbakar dapat menumpuk di paru-paru dan tinggal di sana selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Yuk Peduli Bumi, Kurangi Sampah Plastik dengan 6 Cara Simpel Ini!

Ilustrasi serasah, daun dan ranting yang berguguran di halaman.

Ilustrasi serasah, daun dan ranting yang berguguran di halaman.

Partikel-partikel ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, serta mengurangi jumlah udara yang mencapai paru-paru.

Bagi mereka yang sudah menderita asma dan gangguan pernapasan lainnya, daun terbakar bisa sangat berbahaya.

Lalu, jika seseorang terpapar karbon monoksida yang dikeluarkan oleh daun terbakar serta sisa bara api, itu dapat mengurangi jumlah oksigen dalam darah dan paru-paru.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan batuk, mengi, dan kondisi pernapasan lainnya yang terkadang bertahan dalam jangka waktu panjang.

Mengutip laman Purdue, karbon monoksida adalah gas tak terlihat yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna, seperti pada tumpukan daun yang membara.

Setelah gas karbon monoksida terhirup, akan diserap ke dalam darah, di mana ini akan mengurangi jumlah oksigen yang dapat dibawa oleh sel darah merah.

Anak-anak, manula, perokok dan orang yang menderita paru-paru kronis dan penyakit jantung lebih rentan terhadap efek karbon monoksida dibandingkan orang dewasa yang sehat.

Membakar daun bisa menyebabkan bahaya kebakaran.

Sebagian daun yang terbakar secara bertumpuk berpotensi terjebak dalam embusan angin dan beterbangan pergi, membawa bara yang membara bersamanya.

Jika kamu tinggal di daerah yang sangat kering, yang diperlukan hanyalah satu percikan kecil untuk menyalakan api yang bisa berubah menjadi bencana.

Baca Juga: Ide Kreatif Kelola Limbah Makanan dari Dapur, Tak Hanya jadi Kompos!

Bahayanya membakar serasah daun dan ranting, bisa ancam kesehatan.

Bahayanya membakar serasah daun dan ranting, bisa ancam kesehatan.

Apa alternatif selain membakar untuk menyingkirkan daun yang berserakan?

Kamu bisa membuat kompos dari daun-daun yang berguguran.

Daun yang mengering akan rusak perlahan seiring waktu, tetapi kamu dapat mempercepat prosesnya dengan mencampurkan daun dengan bahan tanaman hijau, seperti potongan rumput, atau sisa-sisa tanaman.

Atau kamu bisa menambahkan sumber nitrogen, seperti kotoran ternak atau pupuk komersial.

Daun-daun yang berserakan juga bisa digunakan sebagai mulsa di sekitar taman dan tanaman lanskap.

Mulsa memberikan banyak manfaat, termasuk pembasmi gulma, konservasi kelembapan dan suhu tanah yang moderat.

Namun, jika membakar daun tanaman adalah pilihan satu-satunya, maka bakar di tong yang tahan api besar atau tong bakar.

Bakar daun-daun yang berguguran di dalam tong, lalu tutup tong untuk meminimalkan asap dan risiko kesehatan yang terkait. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Membakar Daun yang Berguguran Adalah Hal Berbahaya, ini Alasannya

#BerbagiIDEA

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Latest