"Kebanyakan orang tidak keberatan melonggarkan lengan baju atau membuka sedikit kancing bajunya untuk menerima vaksin," ujar Amler.
Baca Juga: Bantah Soal Connecting Door di Kamar Hotel, Mantan Anggota Sabyan: 'Itu Engga Ada'
Tempat suntikan yang mudah diakses mencegah terjadinya gangguan sosial.
Artinya vaksin dapat diberikan ketika berada di fasilitas umum. Sementara itu, Rene Najera dari College of Physicians of Philadelphia mengatakan, secara umum vaksin intramuskular lebih disukai daripada yang diberikan secara subkutan atau oral.
Hal ini dikarenakan konsentrasi sel-sel kekebalan di otot dapat membuat respons yang lebih kuat di seluruh tubuh.
Di sisi lain, bukan tidak mungkin vaksin disuntikkan ke tempat lain. Tapi tentunya membutuhkan waktu lebih lama karena sulitnya akses.
Misalnya ingin menyuntikkan vaksin ke bokong.
Tentu vaksinasi harus dilakukan di ruang tertutup dan prosesnya bisa menjadi lebih lama.
Namun memang ada beberapa kondisi yang membuat sebagiam kecil orang harus melakukan penyuntikkan vaksin di bokong.
Misalnya pada pasien yang lengannya diamputasi atau massa otot deltoid tidak cukup menyerap suntikan.
Menurut Amler, untuk orang-orang dengan kondisi tersebut, paha atau bokong menjadi tempat suntikan terbaik.