Gejala Covid-19 dari varian B.1.1.7
Lantas, apa saja gejala Covid-19 yang ditimbulkan dari infeksi mutasi virus corona B.1.1.7 asal Inggris ini?
Dr Kathi mengatakan bahwa pembentukan mutasi virus corona B.1.17 UK ini dengan virus corona SARS-CoV-2 sebelumnya yang belum termutasi, hampir sama.
Virus menempel pada sel inang dalam tubuh manusia, terutama di bagian organ pernapasan, paru-paru.
Selanjutnya, di dalam organ ini virus mereplikasi dengan jumlah cukup besar, sehingga menimbulkan gejala sistemik, baik ringan maupun berat.
Gejala Covid-19 akibat mutasi virus corona varian B.1.1.7 Inggris yang masuk ke Indonesia ini, tidak jauh berbeda dengan Covid-19 dari virus aslinya.
"Hanya saja Covid-19 varian B.1.1.7 UK lebih menular," kata Dokter Spesialis Paru di Primaya Hospital Makassar, DR dr M. Harun Iskandar SpPD SpP(K).
Dirilis dari Kompas.com, Rabu (3/3/2021), hasil sebuah riset menegaskan bahwa varian baru ini lebih menular, tetapi tidak menyebabkan lebih banyak infeksi ulang atau kemungkinan rawat inap yang lebih besar.
Studi yang dilakukanProfesor Sebastien Ourselin, Kepala Sekolah di Sekolah Teknik Biomedis & Ilmu Pencitraan dan Dr Claire Steves dari King's, mencoba mencari tahu apakahvarian B.1.1.7 memengaruhi gejala Covid-19 yang dialami orang.
Analisis dilakukan terhadaplebih dari 65 juta laporan kesehatan yang dikirimkan ke aplikasi ZOE COVID Symptom Study oleh 1,76 juta pengguna antara 28 September dan 27 Desember 2020.
Hampir setengah juta pengguna melaporkan telah melakukan tes swab virus corona selama waktu ini, dengan 55.192 kasus melaporkan hasil positif.
"Varian Kent B.1.1.7 tampaknya tidak mengubah gejala, keparahan atau durasi Covid-19 ketika kami memperhitungkan perubahan musim dan usia orang yang terkena dampak," kata Dr Claire Steves dari School of Life Course Sciences.