:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2018/11/19/3745433855.jpg)
Baca Juga: Ingin Rutin Panen Cabai? Beri Pupuk Urea agar Produktif, Ini Dosisnya!
Ilustrasi tanaman cabai rawit.
:blur(7):quality(50)/photo/2021/03/18/0318-cabe1jpg-20210318072348.jpg)
2. Kelembapan
Sama seperti suhu ekstrem, kelembapan adalah faktor lain yang sulit dikendalikan.
Kebanyakan tanaman cabai yang tidak mengalami masalah cuaca terlalu lembap bisa menghasilkan buah yang lebih baik, utamanya jika tanaman cabai disiram dengan air yang cukup beberapa kali dalam sehari.
Namun teknik ini tidak dianjurkan untuk kamu yang tinggal di daerah lembap dan terdapat riwayat penyakit jamur pada tanah.
3. Penyerbukan yang tidak tepat.
Baca Juga: Bergaya Klasik Modern, Ini Dia Hunian Artis yang Baru Saja Kabarkan Dirinya Terkena Covid 19!
Jika suhu dan tingkat kelembapan berada dalam kisaran yang ideal tetapi bunga cabai masih saja gugur sebelum berbuah, ini mungkin terjadi karena penyerbukan yang tidak tepat.
Hal ini dapat dengan mudah diperbaiki.
Jika hanya beberapa tanaman yang tumbuh, penyerbukan manual bisa dilakukan.
Caranya dengan menjentik setiap bunga untuk membantu penyerbukan.
:blur(7):quality(50)/photo/2024/04/24/whatsapp-image-2024-04-22-at-17-20240424014134.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/14/whatsapp-image-2024-03-14-at-15-20240314055300.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/13/bluesjpg-20240313022624.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)