IDEAOnline-Sudah mulai merasa bosan dengan tampilan rumahmu saat ini dan ingin menata ulangnya agar ada suasana baru?
Saat ini adalah saat paling tepat melakukannya!
Kondisi pandemi yang menuntutmu harus banyak di rumah, maka perlu kamu lakukan penyegaran untuk hilangkan kejenuhan.
Kecuali itu, sebentar lagi Lebaran dan kamu akan merayakannya di rumah bersama keluarga.
Karenanya, saatnya sekarang menata ulang rumah agar meski tidak kemana-mana, Lebaran lebih bermakna.
Agar sukses menata ulang rumah, berikut IdeaOnline berikan panduan yang mudah diterapkan dan dijamin sukses.
Saat melakukan makeover ruang, tak hanya peletakan furnitur yang dipikirkan.
Tiga hal yang perlu kamu perhatikan di sini yaitu warna, motif, dan tekstur.
Semua ini terdapat dalam seluruh bagian di rumah kamu, mulai dari dinding, perabotan, lantai, hingga dekorasi.
Baca Juga: Seni Menata Meja Makan untuk Jamuan, Ini Tahapan dan Jenis Perantinya
Warna
Warna adalah elemen paling efektif untuk mengubah suasana ruang.
ada jutaan warna di dunia, bikin kamu bingung memilih dan menentukan man yang kamu pakai?
Cara gampangnya, pahami bahwa secara garis besar, warna dapat dibagi menjadi 2 jenis.
Yang pertama yaitu warna “hangat” seperti merah-ungu, merah, merah-oranye, oranye, kuning-oranye, dan kuning.
Warna hangat ini memiliki efek ceria dan menghidupkan suasana.
Jenis yang kedua adalah warna “dingin” seperti kuning-hijau, hijau, hijau-biru, biru, biru-ungu, dan ungu, yang menimbulkan kesan relaks dan suasana tenang.
Selain berdasarkan kelompok warnanya, kamu dapat memilih untuk menggunakan warna yang tua atau lebih muda.
Warna muda memiliki kesan harmonis, sehingga akan lebih mudah digabungkan satu sama lain.
Sementara itu, warna tua akan menimbulkan kesan lebih dramatis dan kuat.
Jika kamu menggunakan warna yang gelap, seperti hitam atau biru tua, jangan melupakan pencahayaan yang cukup agar ruangan tidak terkesan suram.
Warna yang netral adalah putih.
Putih sangat cocok digunakan untuk ruangan yang sempit, karena ia akan memiliki efek meluaskan. Mengombinasikan warna terang dengan warna putih dapat melembutkan dan menimbulkan kesan tidak terlalu ramai.
Baca Juga: Rumah Makin Sesak karena Banyak Barang? Ini Trik Cerdas Menatanya
Motif
Seperti warna, motif dapat memengaruhi mood dalam ruang.
Motif dapat diaplikasikan pada dinding (wallpaper), lantai, maupun soft furnishing (gorden, jok kursi, taplak).
Motif yang besar, tebal, dan memiliki banyak warna, dengan mudah menjadi pusat perhatian dalam ruang tersebut.
Ini berbeda dengan motif yang lebih kecil dan menggunakan warna netral.
Motif seperti ini lebih terkesan hangat dan pucat.
Bahkan, dari jarak jauh, motif ini dapat terlihat seperti warna polos.
Karena itu perlu diingat bahwa motif yang terlalu kecil dan kurang variasi warna membuat ruang kurang “hidup”.
Ingat juga untuk tidak memilih motif yang terlalu gelap dan terlalu ramai.
Ruang dengan motif seperti ini membuat kamu merasa pusing.
Ukuran rumah, perabotan, luas dinding, dan lain-lain penting untuk diketahui dalam menentukan motif.
Contohnya berikut ini.
- Motif garis-garis vertikal mampu membuat ruangan terlihat lebih tinggi, baik dalam ruangan yang besar atau kecil.
- Motif kotak-kotak besar cocok digunakan dalam segala ruang karena memiliki efek meluaskan. Namun, jika dalam ukuran kecil, motif ini membuat ruangan tampak lebih sempit.
- Untuk ruang kecil, hati-hati memilih motif yang ramai seperti floral. Jangan memilih ukuran motif yang terlalu besar karena akan membuat ruang terkesan penuh.
- Bagi ruangan besar, hindari penggunaan motif yang terlalu kecil karena mereka hanya akan terlihat seperti bintik-bintik.
Tekstur
Seperti motif, tekstur juga sering digunakan untuk efek dekorasi yang memperkuat desain sebuah ruang.
Permukaan bertekstur dapat ditemukan di seluruh elemen ruang seperti dinding, karpet, hingga furnitur yang digunakan.
Hati-hati dalam memilih tekstur karena warna sama yang digunakan pada tekstur yang berbeda dapat memberi hasil yang berbeda.
Misalnya, permukaan kasar menyerap cahaya dan membuat warna lebih tua dan kusam.
Namun pada kasus tertentu, tekstur kasar dapat memberi efek bayangan yang menarik.
Sebaliknya, permukaan bertekstur halus memantulkan cahaya dan membuat warna lebih cerah dan hidup.
Di samping itu, permukaan halus menciptakan kesan sejuk, bersih, dan mood lebih semangat, terutama ketika dipadukan dengan hitam atau putih. Ini cocok diterapkan pada kamar mandi dan ruang belajar.
Permukaan yang lebih kasar, seperti batu bata atau kain yang tebal seperti karpet dan selimut, menciptakan mood yang lembut dan hangat.
Cocok digunakan untuk kamar tidur atau ruang santai yang membutuhkan kehangatan untuk beristirahat.
Baca Juga: Trik Menata Pakaian di Lemari agar Optimal Memanfaatkan Kompartemennya
#BerbagiIDEA