Pada sistem non recovery, kelebihan larutan nutrisi tak diserap kembali(drain to waste). Butuh timer yang akurat agar peredaran larutan pas sesuai jumlah dan jadwal. Perawatan lebih mudah lantaran larutan nutrisi yang berlebih tak diserap lagi ke dalam reservoir sehingga kepekatan nutrisi dan pH pada reservoir tak berubah-ubah.
Hidroponik dengan sistem tetes menggunakan substrat yang halus seperti arang sekam, pasir dan rockwool.
Baca Juga: Tanam Sayur dengan Sistem Hidroponik Tetes, Perhatikan Penempatannya!
Variabel utama sistem drip ada pada media tanam dan wadahnya. Sebagai contoh adalah pengguanan wadah tanaman.
Ukuran wadah polibag bisa bervariasi, seperti 25 cm x 30 cm, 30 cm x 35 cm, 35 cm x 40 cm, 40 cm x 45 cm, atau 45 cm x 50 cm. Bagian dasar dan sisi polibag dilubangi untuk melancarakan aliran drainase dan aerasi.
Prinsip Kerja Penyiraman
Memompa tandon berisi larutan hara ke instalansi hidroponik. Pada titik-titik tertentu, selang lateral PE ukuran 19 mm ditancapi nipple.
Ujung nipple disambung selang kecil ukuran 5/6 (spaghetty tube) sepanjang 50-60 cm dan ujung lainnya ke regulatting stik yang mampu mengatur aliran larutan 1-2 liter/iam.
Secara operasional, pompa bisa juga dinyalakan 3-5 kali/hari selama 15 menit atau tergantung ukuran tanaman dan cuaca.