IDEAOnline-Berkebun atau menanam dengan sistem hodroponik banyak dipraktikkan masyarakat saat ini. Alasannya, selain dianggap mudah dan menjanjikan keberhasilan, meski bagi yang tak punya pengalaman bercocok tanam, juga menjadi solusi atas keterbatasan lahan.
Niat kuat untuk berkebun merupakan modal awal yang harus tetap dijaga. Namun, selain hasrat dari dalam diri sendiri, Idea Lovers perlu juga memerhatikan kesesuaian lingkungan tumbuh di sekitar agar hasil berkebun yang diperoleh secara hidroponik kian optimal.
Baca Juga: Jangan Takut Gagal, Berkebun Hidroponik 95% Berhasil Panen, Asal…
Berikut poin-poin seputar pekarangan terkait dengan penanaman secara hidroponik yang perlu Idea Lovers ketahui.
Pertama soal kelembapan.Jika kelembapan di rumah tinggal terlampau tinggi dapat diatasi dengan kipas angin listrik otomatis yang dilengkapi hygrometer (alat pengukur kelembapan).
Pasalnya, kelembapan tinggi akan memicu tumbuhnya hama dan penyakit, seperti jamur. Sebaliknya, andai kelembapan rendah maka kamu dapat menyiram atau menyemprot tanaman dan lokasi di sekitar area tanam dengan air.
Di ruang hijau hunian, unit hidroponik skala rumah tangga dapat diletakkan pada areal yang lembap dengan kisaran RH (Relative Humidity) sekitar 75%. Letkkan di teras, balkon, atau pekarangan.
Kedua soal temperatur. Reaksi kimia akan berjalan lebih cepat pada temperatur tinggi sehingga sayuran tumbuh lebih pesat.
Temperatur pada hidroponik tergantung pada 3 hal, yaitu lingkungan sekitar, temperatur dalam tandon nutrisi, dan tanaman itu sendiri.