Masa revolusi industri (sekitar pada ahun 1920) merupakan awal dari munculnya arsitektur modern dan lahirnya paham form follow function; bentuk mengikuti fungsi. Bentuk di sini artinya segala sesuatu baik dari segi tata ruang maupun estetika.
Beberapa orang arsitek dunia menebarkan karya-karya arsitek yang menjadi tonggak sejarah arsitektur modern, seperti Louis Sullivan (sebagai pencetus), Le Corbusier, dan Frank loyd Wright.
Baca Juga: Justru Malah Berubah Menjadi Racun, Jangan Lagi Simpan Obat dengan Asal, Begini Cara Menyimpannya!
Baca Juga: Sudah Ada Jendela tapi Rumah Tetap Panas dan Lembap? Ini Kesalahannya!
Perang Dunia II berakibat pada hancurnya sebagian besar bangunan di berbagai belahan dunia. Untuk itu dibutuhkan suatu pembangunan ang cepat, fungsional, dan murah.
Karya arsitektur di zaman tersebut menggunakan material pabrik, dengan metoda pembangunan yang cepat, dan berlandaskan paham fungsionalisme bergaya internasional.
Lantas, apa yang harus diperhatikan untuk merencanakan rumah tinggal di Indonesia di masa kini?
Menurut Rita, merencanakan rumah tinggal di Indonesia pun tidak bisa dilepaskan dari kondisi iklim lingkungan setempat. Arsitektur rumah tropis paling cocok diaplikasikan di Indonesia.
Arsitektur rumah tropis dirancang dengan mempertimbangkan kondisi alam. Berarti rancangan tersebut dapat menghemat energi sekaligus baik untuk kesehatan.
Contohnya dengan memanfaatkan potensi sinar matahari dan udara segar, tentu akan mengurangi pemakaian listrik dan rumah jadi lebih sehat.