Komponen bangunan yang dicetak di pabrik (prefab) ini, tinggal dirakit tanpa harus banyak waktu dan tenaga untuk memasangnya.
Kelebihan yang ditawarkan di antaranya adalah: memberi penghematan yang signifikan karena mempercepat proses pembangunan, teknologi yang lebih canggih dalam pembuatannya sehingga mewujudkan material yang lebih berkualitas (dalam kekuatan, ukuran, ketahanan, kemudahan perawatan), mengurangi bagian material yang terbuang saat pembangunan, beberapa material dapat digunakan kembali jika dilakukan renovasi.
Bahkan, setelah rumah fabrikasimu jadi, nantinya kamu memiliki kemewahan karena tidak harus tinggal di tempat yang sama selama 20-30 tahun.
Kamu bisa pindah ke tempat lain. Karena cara rumah prefabrikasi dirancang, sangat praktis dan bisa dipindahkan.
Namun, jangan buru-buru membangun rumah prefabrikasi sebelum siap dnegan 3 risiko berikut ini.
1. Pembatasan lokasi
Baca Juga: Cermat Memilih Material untuk Rumah Urban, Mana Iya dan Mana Tidak?
Banyak kota dan lingkungan dengan peraturan zonasi, tidak mengizinkan kamu untuk membangun rumah prefabrikasi.
Beberapa tempat bahkan mungkin mewaspadai rumah prefabrikasi karena dianggap berdampak negatif pada nilai jual rumah tetangga.
Kamu juga dapat mengalami kesulitan terkait batasan ukuran dan material, serta perjanjian lahan, jadi sebaiknya telusuri lokasi pembangunan dengan saksama.