Selain mengurangi produksi sampah plastik, ekonomi sirkular juga dapat membuka lapangan kerja bagi mereka yang menjadi bagian dari rantai nilai daur ulang. Saat ini, lebih dari lima juta penduduk Indonesia merasakan manfaat ekonomi sirkular sebagai mata pencaharian.
Masyarakat bisa berpartisipasi untuk mengurangi sampah plastik dan mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular di Indonesia. Sederhana, semua itu bisa dimulai dari mengelola sampah di lingkungan terdekat, misalnya seperti rumah.
Meski terlihat sepele, kegiatan sehari-hari akan terus menghasilkan sampah rumah tangga. Sampah yang tak terkelola, terutama sampah plastik, dapat mencemari lingkungan dan menyumbang angka produksi sampah nasional.
Baca Juga: Miliki Segudang Manfaat, Siapa Sangka Ampas Teh Bisa Bikin Tanaman Lebih Subur, Begini Caranya!
Anda dapat melakukan beberapa cara untuk mengurangi produksi sampah plastik di rumah. Dari aksi sederhana, Anda dapat ikut berkolaborasi melestarikan Bumi.
Anda bisa menjadikan langkah-langkah dalam tantangan “21 Hari Lindungi Alam” yang sempat diadakan Aqua bersama National Geographic Indonesia (NGI) lewat gerakan #SayaPilihBumi.
Berikut secuplik langkah dari tantangan mengubah kebiasaan menjadi lebih ramah lingkungan selama 21 hari tersebut.
Lakukandecluttering
Decluttering merupakan kegiatan membereskan rumah dengan mengurangi barang-barang yang tidak diperlukan lagi. Hal ini dilakukan supaya tidak ada barang menumpuk yang sia-sia di rumah.
Kegiatan ini bisa dimulai dengan menyortir barang terlebih dahulu. Kemudian, barang tersebut dipisahkan lagi untuk ditentukan apakah harus dibuang atau bisa didonasikan kembali (reuse).
Melakukandeclutteringsecara berkala dapat membuat suasana rumah lebih nyaman. Selain itu, adanya prinsipreusepadadeclutteringdapat mengurangi limbah rumah tangga yang berbahaya bagi lingkungan.