
Lampu penerangan jalan tenaga surya hibrid, sudah diterapkan di Uni Eropa.
Alih-alih tenaga surya hanya relevan untuk negara-negara berlimpah sinar matahari, hibrida tenaga surya memperluas jangkauan teknologi ini ke sekitar 6,5 miliar masyarakat di dunia.
Penerangan jalan bertenaga surya hibrida memanfaatkan kedua dunia. Penerangan menggunakan sinar matahari untuk mengisi baterainya dan pada cuaca berawan dengan mulus beralih ke listrik dari jaringan.
“Teknologi ini memberikan cara yang sangat hemat energi untuk penerangan jalan, jalan raya dan taman serta meningkatkan persentase penggunaan energi terbarukan. Teknologi hibrida ini juga berkontribusi untuk menyeimbangkan beban listrik. Misalnya, daya baterai dapat digunakan pada jam sibuk, sehingga pembangkit listrik yang dibutuhkan lebih sedikit,” kata Antonio Espada, Head of Public Segment, Eropa, untuk Signify.
“Lampu jalan tenaga surya dan tenaga surya hibrida sangat cocok utamanya untuk negara-negara di mana pemadaman listrik biasa terjadi. Ini dapat membantu mencegah kejahatan dan berkontribusi terhadap masyarakat yang lebih aman dan lebih tangguh,” tambah Verhaar.
Teknologi tenaga surya hibrida memungkinkan lampu jalan menggunakan listrik bertenaga surya yang bersih saat ada sinar matahari dan menggunakan jaringan listrik di waktu lain. Penggunaan penerangan jalan tenaga surya mengurangi beban pada jaringan listrik, memungkinkan daya listrik yang tersedia untuk dimanfaatkan pada hal lain, seperti mengisi daya mobil listrik.
Baca Juga: Akhiri Kemiskinan Cahaya dengan Listrik Tenaga Surya, Tolong 20 Desa
#BerbagiIDEA