iDEAonline.co.id – Selama masa pandemi, berkebun menjadi hobi yang menarik minat banyak orang. Tanaman yang dipelihara pun beragam, mulai dari tanaman pangan seperti sayur dan buah, rempah, tanaman berbunga, hingga tanaman hias.
Mengutip dari guardian.co.uk, survei yang diselenggarakan oleh lembaga pemasaran di Amerika Serikat, Freedonia Group menunjukkan bahwa tingginya minat berkebun membuat industri di bidang tersebut melesat secara global.
Jumlah penjualan retail kebutuhan berkebun, mulai dari benih dan bibit, peralatan berkebun, pupuk, hingga pakaian khusus berkebun meningkat. Adapun mayoritas orang mulai belajar berkebun di masa pandemi dengan alasan ingin membunuh stres.
Menurut laman Healthline, berkebun memang dapat dijadikan terapi untuk sindrom kecemasan dan depresi. Istilah yang digunakan untuk terapi tersebut adalah horticultural therapy.
Baca Juga: Yakin Sudah Menyelami Tren Teraso? Jangan Ngaku Tertarik Jika Belum Tau Hal-hal Berikut Ini..
Berkebun dapat membuat seseorang fokus pada pekerjaan di kebun dan memiliki efek sama dengan meditasi. Selain itu, berkebun dapat meningkatkan kepuasan dan self-esteem, terlebih kalau kebun berhasil berkembang.
Selain itu, berkebun tanaman pangan, dinilai dapat membantu mengirit belanja konsumsi makanan sehari-hari. Meski hasil kebun memerlukan waktu hingga siap untuk dipanen.
Namun, berkebun juga memerlukan pemahaman teknik menanam serta pengetahuan dasar mengenai jenis tanaman, tanah, dan pupuk yang digunakan. Apabila tidak mempelajarinya terlebih dulu, alih –alih jadi plant dads atau plant moms Anda bisa jadi plant killer.
Nah, buat pemula, berikut tipsnya.
1. Inspeksi area yang akan dijadikan tempat berkebun
Sebelum memilih dan membeli bibit tanaman yang akan ditanam, Anda sebaiknya memeriksa dulu area di rumah yang akan dipakai untuk berkebun. Kemudian, pastikan Anda ingin menanam tanaman di dalam pot atau langsung di tanah.