Bahan penyusunnya dibuat dari lapisan kertas yang diproses impregnasi (penjenuhan) dengan resin, dan dipres di antara cetakan pelat baja dengan temperatur dan tekanan tertentu, sehingga menjadi lembaran yang homogen.
1. Lapisan paling atas HPL adalah overlay, yang fungsi utamanya memberi ketahanan terhadap gores.
HPL berkualtias memiliki ketebalan overlay 0,3 mm ke atas. Semakin tebal overlay semakin besar biaya pembuatannya namun makin kuat terhadap gesekan.

Penggunaan HPL pada panel dinding dan pintu.
Sedangkan laminate yang kurang berkualitas memiliki overlay yang lebih tipis sehingga lebih cepat berubah warna dan penampilan oleh gesekan.
HPL dengan kulaitas bagus, bisa memiliki ketahanan gores hingga 600 – 700 revolution cycle, sedangkan yang bermutu rendah hanya maksimal hanya 400 revolution cycle.
2. Di bawah overlay terdapat décor sheet (kertas dekoratif), yang akan membentuk warna dan motif pada HPL.
Apakah motifnya kayu, polos, digital art, dan sebagainya, ditentukan oleh lapisan ini.
3. Lapisan ketiga adalah kraft paper sebagai pembentuk kelenturan pada laminate. Semakin tebal akan semakin lentur.
Pada laminate berkualitas, kelenturan ini menyebabkan hasil potongan yang halus. Sedangkan yang kurang berkualitas, hasil potongan tidak rata dan memerlukan finishing tambahan untuk merapikan hasilnya.
Baca Juga: 3 Pelapis Populer Harga Terjangkau untuk Furnitur Kayu Non Solid