Beton ini disebut sebagai komposit semen ulet ramah lingkungan (EDCC).
Beton ini berisi material yang direkayasa pada skala molekuler sehingga menjadi lebih kuat, mudah dibentuk, dan mirip dengan baja.
EDCC menggabungkan semen dengan serat berbasis polimer, abu dan bahan aditif industri lainnya, menjadikannya material yang tangguh.
Untuk menguji keefektifannya produk kemudian diaplikasikan ke dinding dengan ketebalan 10 milimeter.
Dinding kemudian diberi getaran (sama besarnya dengan gempa magnitudo 9,0-9,1) dan hasilnya dinding tersebut tetap kokoh berdiri.
Baca Juga: Kolom Rumah Retak karena Tekanan Angin Tropis, Atasi segera Dengan Ini
Dua inovasi baru yang ditemukan oleh para ilmuwan ini menjadi harapan baru bagi dunia konstruksi yang lebih aman.
Diketahui, gempa merupakan salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia.
Sebagai negara yang sebagian besar wilayahnya dilalui jalur gunung berapi, gempa adalah risiko yang harus dihadapi.
Gempa terjadi karena adanya pelepasan energi di bawah permukaan bumi baik saat letusan gunung berapi atau adanya pergeseran lempeng bumi.
Selain karena alam, terjadinya gempa kadang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti ledakan tambang atau percobaan nuklir di bawah tanah.
Seluruh gempa dengan magnitude tinggi dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur bangunan dan jalan.