Follow Us

Rupanya Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Menurun Akibat 4 Hal Ini, Harus Dipertahankan!

Kontributor - Selasa, 26 Oktober 2021 | 22:00
Kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun
South China Morning Post

Kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun

IDEAonline - Penangan Covid-19 di Indonesia memang patut diacungi jempol.

Pasalnya, meski sempat melonjak, kini kasus Covid-19 di Indonesia sudah terkendali dan jumlahnya terus menurun.

Menurut data terakhir di laman covid19.go.id, pada Minggu (24/10/2021) kasus Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 623 kasus, sehingga total semuanya adalah 4.240.019 kasus.

Sementara jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 4.082.454 orang atau 96.28% dan pasien yang dinyatakan meninggal 143.205 orang atau (3.38%).

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 jadi Syarat Perjalanan Jarak Jauh kecuali untuk 3 Golongan Ini

Itu artinya saat ini kasus Covid-19 di Indonesia yang aktif adalah 14.360 kasus.

Melihat data tersebut, tentu ini merupakan tanda yang baik bagi perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

Lantas, apa penyebab kasus Covid-19 di Indonesia bisa terus menurun?

Menurut Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, peningkatan dan penurunan kasus Covid-19 selalu bersifat multifaktor atau tidak ada faktor tunggal.

Baca Juga: Jangan Salah, Bambu Tak Hanya untuk Bangunan Tradisional, Lihat Pesona Rumah Modern yang Tampil Bak Lentera Bambu Ini

"Kecuali ketika kenaikan atau penurunan itu drastis, ekstrem. Berarti ada faktor yang dominan, seperti misalnya kenaikan ketika (varian) Delta hadir di banyak negara," kata Dicky dilansir Kompas.com, Jumat (22/10/2021).

Namun, Dicky mengatakan penurunan kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini belum tergolong drastis, tetapi memang terdapat faktor yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan.

Berikut analisis Dicky:

  1. Sebagian Penduduk Sudah Memiliki Kekebalan
Dicky mengatakan, faktor pertama yang mendorong terjadinya penurunan adalah data dari International Health Metrics yang menyatakan hampir 30 % dari total penduduk Indonesia sudah terinfeksi sejak awal pandemi.

Sementara, pada puncak gelombang kedua yang terjadi pertengahan tahun ini, diperkirakan ada sekitar 10-15 % penduduk yang memperoleh kekebalan setelah terinfeksi Covid-19.

"Kekebalan yang diraih dari para penyintas ini akan bertahan setidaknya 3 bulan, rata-rata 2-3 bulan," kata Dicky.

"Dan itu mereka menjadi barrier (benteng). Bukan berarti mereka berkontribusi pada herd immunity, karena ini (kekebalan) kan sementara," ujarnya.

Baca Juga: Mengapa Lahan Berbentuk Segitiga dan Tidak Beraturan Buruk untuk Tempat Tinggal? Ini Cara Pembenahannya ala Feng Shui!

  1. Dampak Vaksinasi Covid-19
Menurut Dicky, faktor kedua adalah dampak dari cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Ia mengatakan, meski pada puncak kedua cakupan vaksinasi masih berada di kisaran 20 %, namun cakupan tersebut cukup berperan dalam mencegah meluasnya penularan Covid-19.

"Betul orang yang sudah divaksinasi masih bisa menularkan, tapi tidak seaktif atau seefisien orang yang enggak divaksinasi," jelas Dicky.

  1. Keberhasilan PPKM
Dicky mengatakan, faktor ketiga yang turut berperan menurunkan kasus positif Covid-19 di Indonesia adalah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Adanya strategi PPKM Darurat yang dilakukan itu berdampak (pada penurunan), dan dilanjut dengan dijaga dengan PPKM bertingkat, itu berdampak," ujar Dicky.

Baca Juga: Pahami 6 Faktor Penentu Kekuatan Bambu Ini jika Ingin Bangunan Bambumu Awet

  1. Kepatuhan Masyarakat
Dicky melanjutkan, faktor lain yang tidak kalah penting adalah kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona, seperti memakai masker.

"Pada saat masa puncak sampai sekarang, relatif di kota-kota besar patuh dalam masker itu juga berdampak," kata Dicky.

Artikel ini telah tayang di Health.grid.id dengan judul “Analisis Epidemiolog, 4 Penyebab Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun”.

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork #Rumahtropis

(*)

Source : health.grid.id

Editor : Johanna Erly Widyartanti

Latest