Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

'Modena for Earth' Ajak Masyarakat Kurangi Limbah Tekstil, Ini Caranya untuk Ikut Memberi Donasi!

Johanna Erly Widyartanti - Selasa, 23 November 2021 | 16:30
Kurangi limbah tekstil dengan ikut memberi donasi di kampanye Modena of Earth.
Dok. Modena-Setali

Kurangi limbah tekstil dengan ikut memberi donasi di kampanye Modena of Earth.

IDEAOnline-Ajak masyarakat agar berpartisipasi dalam menjaga lingkungan, Modena menggandeng Setali Indonesia meluncurkan kampanye “Re-styling for Earth” untuk kurangi limbah tekstil.

Diketahui, limbah tekstil saat ini telah menjadi penyumbang pencemaran lingkungan kedua terbesar di dunia setelah minyak.

Pada kampanye bertajuk Modena for Earth, ini Modena menanamkan kepercayaan di mana semua orang bisa ikut menjaga lingkungan dan mengurangi pemanasan global mulai dari hal kecil apabila dilakukan dengan bersama-sama.

Baca Juga: Stop Mubazir Pangan di Rumah, Ini 5 Perilaku Wajib Dilakukan, Mudah!

“Per tahunnya, rata-rata sebanyak 90 ton tekstil di seluruh dunia menjadi limbah dan terbuang sia-sia. Sebagai salah satu poin utama pada acara Modena for Earth di Hari Bumi kemarin, Modena merespons isu tersebut dengan menggandeng Setali Indonesia dan meluncurkan kampanye ‘Re-styling The Future’ untuk mendukung pengurangan limbah tekstil agar tidak menjadi sampah,” ujar Bagus Prastowo, selaku Direktur Modena.

Kolaborasi ini, lanjut Bagus, bertujuan memperpanjang umur pakaian menjadi barang baru yang berguna sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dengan menyosialisasikan permasalahan limbah tekstil yang saat ini telah menjadi penyumbang pencemaran lingkungan kedua terbesar di dunia setelah minyak.

Baca Juga: Berkebun Tanpa Limbah dengan Manfaatkan Barang Bekas, Ini Inspirasinya

Limbah tekstil penyumbang pencemaran lingkungan kedua terbesar di dunia setelah minyak.

Limbah tekstil penyumbang pencemaran lingkungan kedua terbesar di dunia setelah minyak.

Setali Indonesia merupakan komunitas nirlaba yang berdiri pada tahun 2018 dengan fokus memperpanjang umur pakaian dengan cara upcycling dan menjadikan pakaian bekas menjadi produk yang lebih bernilai.

Volume limbah tekstil yang kian meningkat tiap tahunnya mendorong Setali Indonesia untuk melakukan upaya yang berarti untuk membantu menekan dan mengurangi limbah tekstil.

“Selain aktif dalam kegiatan daur ulang, kami juga aktif dalam melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat luas akan pentingnya pengolahan limbah tekstil, decluttering, ethical fashion, sampai cara memilih bahan kain yang lebih sustainable,” tutur Andien Aisyah, selaku Co-Founder & Advisor Setali Indonesia.

Pada kampanye Re-styling The Future ini, Modena menempatkan drop box bagi masyarakat untuk mendonasikan pakaian bekas yang sudah tidak digunakan lagi untuk diperpanjang umurnya oleh Setali Indonesia.

Dimulai dari bulan November, drop box akan didistribusikan di seluruh Modena Experience Center, yaitu di Kemang, Suryo dan Satrio, serta di beberapa Modena Home Center seperti di Pantai Indah Kapuk dan Kelapa Gading untuk menjangkau lebih banyak donatur.

Baca Juga: Ide Kreatif Kelola Limbah Makanan dari Dapur, Tak Hanya jadi Kompos!

Drop box untuk menampung donasi tekstil dari masyarakat.

Drop box untuk menampung donasi tekstil dari masyarakat.

Untuk dapat melakukan donasi, berikut tahapan yang harus diperhatikan.

1. Memilah pakaian yang ingin didonasi.

2. Donasi dapat berupa pakaian atau aksesoris berbahan dasar kain yang layak pakai atau tidak layak pakai sekalipun.

3. Apabila menyumbang pakaian tidak layak pakai, potong pakaian menjadi beberapa bagian.

4. Donasi pakaian dapat disalurkan ke drop box yang disediakan di showroom dan outlet: Modena Experience Center Suryo; Modena Experience Center Satrio; Modena Experience Center Kemang; Modena Home Center Pantai Indah Kapuk; Modena Home Center Kelapa Gading.

“Pakaian yang disumbangkan kemudian akan diolah oleh Setali Indonesia dengan memberdayakan penjahit keliling yang pada masa pandemi ini kurang pesanan dan mengalami kesulitan sehingga mereka pun juga akan merasakan dampak positif dari kegiatan ini,” ujar Bagus.

Baca Juga: Desain Ramah Lingkungan, Ini Perbedaan Green Design dengan Sustainable Design

“Setelah di upcycle, hasilnya akan berbentuk barang baru yang memiliki value lebih seperti tas, masker, tempat pensil, selimut, dan lainnya yang kemudian kami akan salurkan juga ke yayasan ataupun panti untuk dapat dirasakan juga manfaatnya oleh masyarakat terutama kepada mereka yang membutuhkan.”

Menyambut baik kolaborasi ini, Andien berharap kampanye ini akan membuat masyarakat lebih sadar akan permasalahan pencemaran lingkungan dan dapat turut serta melakukan upaya sekecil apa pun untuk dapat mengurangi limbah pakaian.

Baca Juga: Cegah Makanan Terbuang, Perlu Trik Ini untuk Menyimpan di Kulkas agar Tak Cepat Rusak

#Berbagiidea #Bisadarirumah #Berbagicerita #Gridnetwork

(*)

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular